PWMU.CO – Film Jejak Langkah 2 Ulama rekatkan dua ormas Sidoarjo. Seperti yang terlihat dalam nobar film tersebut di Auditorium KH Ahmad Dahlan Umsida, Ahad (16/2/20).
Nonton bareng yang diinisiasi Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo dan Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga (LSBO) Pimpnan Pusat Muhammadiyah itu dihadiri ribuan peserta. Para jamaah Muhammadiyah, Aisyiyah, dan lintas ormas Sidoarjo berduyun-duyun hadir dalam nonton bareng yang dibagi menjadi dua sesi itu.
Selain dihadiri sang sutradara Sigit Ariansyah, turut hadir Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo Masyhud SM, dan Ketua Pengurus Cabang Nahdlotul Ulama (PCNU) Sidoarjo H Maskun.
Sutradara Film Jejak Langkah 2 Ulama Sigit Ariansyah mengaku mendapat banyak tantangan kala membuat film berdurasi lebih dari 120 menit itu.
“Film ini melibatkan 800 orang. Mereka semua melalui proses casting. Tidak ada pemain profesional dan hanya sedikit kru film profesional,” ujar sutradara yang lahir di Jombang dan menghabiskan masa dewasa di Yogyakarta tersebut.
Sigit awalnya menolak saat ditawari untuk membesut film Jejak Langkah 2 Ulama. “Saya sampai menolak tiga kali. Bukan apa-apa, saya menolak karena merasa tidak mampu mengeksplorasi dua tokoh bangsa ini,” ungkap dia.
Film ini, menurut Sigit, belum sempurna. “Sejak awal memang deg-degan. Kami bekerja keras untuk menghasilkan film tersebut agar terlihat sempurna,” tuturnya.
Dia juga berharap, kehadiran film Jejak Langkah 2 Ulama dapat dikenal para milenial. “Setelah film ini, semoga muncul tokoh-tokoh ulama lainnya yang telah berjuang untuk bangsa dan negara,” harap Sigit Ariansyah sembari bermimpi film-film bagus dapat dinikmati semua kalangan, bukan monopoli orang kota.
Tak Ada Sekat Muhammadiyah-NU
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PCNU Sidoarjo H Maskun mengaku bersyukur dapat menghadiri nobar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo tersebut.
“Alhamdulillah, kehadiran film ini telah menunjukkan jika antara dua ormas Muhammadiyah dan NU tidak ada sekat dan perbedaan,” ungkapnya. Dia berharap semoga nantinya muncul film-film yang bernuansa dakwah lainnya.
Sementara itu, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin berharap keakraban Muhammadiyah-NU dapat terjalin erat. “Keakraban dua ormas ini harus ditunjukkan pada orang lain. Organisasi-organisasi yang lahir sebelum kemerdekaan punya kekhasan. Mereka memahami perbedaan dan menjunjung tinggi persamaan. Maka, tidak perlu dirusak kembali dengan hal-hal khilafiyah,” ungkapnya.
Nonton bareng film Jejak Langkah Dua Ulama diadakan dua sesi. Sesi pertama dimulai pada pukul 08.00 dengan ditonton 1.500 orang. Sementara sesi kedua pada pukul 13.00 juga dihadiri 1500 penonton.
Kegiatan nobar dibuka dengan pemukulan gong Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, serta pemberian cenderamata kaos Jejak Langkah 2 Ulama. (*)
Penulis Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.