Pembelajaran Shalat Jenazah
Sementara saat shalat jenazah di Masjid Faqih Usman UMG Gresk, Anas Thohir MPd, mewakili keluarga almarhumah Hj Dra Nina Yovanti WNS, mengatakan bahwa sehat, sakit, dan kematian adalah bagian takdir Allah.
“Pada saat ini kita ditakdirkan oleh Allah dalam keadaan sehat sehingga nikmat sehat itu kita gunakan untuk mengantarkan Ibu kita yang tercinta sebagai guru SMA Muhammadiyah 1 Gresik ke peristirahatannya yang terakhir,” ujarnya
Guru Smamsatu itu menyampaikan tiga hal. ”Yang pertama atas nama keluarga kami mengucapkan jazakumullah ahasanal jazak atas tenaga, waktu, dan doa untuk beliau, ibu Hj Nina Yovanti. Semoga doa kita diterima oleh Allah dan beliau dijadikan oleh Allah hamba yang mengakhiri hidupnya dengan khusnul khatimah,” ucapnya.
Kedua, lanjutnya, atas nama keluarga apabila selama bergaul, khususnya kepada anak-anak, menjadi murid, menjadi santri, apabila Ibu Hj Nina Yovaanti, selama mengajar berjumpa dengan kalian ada kesalahan-kesalahan, kekuarangan-kekurangan, mohon dimaafkan. “Ini perjalanan setiap manusia yang mesti harus pulang ke sana,” tuturnya.
Yang ketiga, sambungnya, mari kita ambil ibrahnya, pelajaarannya. Qul innal mautalladzi yastaghfiruna minhu fainnahu mulaqiaum. Kematian itu yang kamu pasti lari dari padanya, tetapi kematian itu pasti diributkan, di mana, kapan, fabiayyi tamutu ghada, rahasianya Allah, kapan, di bumi yang mana kamu nanti akan diwafatkan.
“Saya sering menyampaikan ada orang lolos dari sakit tapi tidak lolos dari kecelakaan. Maka kematian itu tidak pandang usia. Mari kita banyak mencari bekal sebagaimana yang diwasiatkan Allah, ‘Watazawwadu fainna khaira zaadit taqwa, sebaik-baik bekal untuk kembali ke sana adalah iman dan takwa kita sendiri,” ungkap Ketua Takmir Masid KH Ahmad Dahlan Gresik itu.
“Anak-anak mari kita doakan ibu kita melalui shalat dan melalui nanti di atas makam. Semoga beliau dijadikan oleh Allah hamba yang husnul khatimah. Mewakili keluarga mohon maaf apabila ada kekurangan terimakasih atas perhatian semuanya,” ucapnya. (*)
Penulis Estu Rahayu. Editor Mohammad Nurfatoni.