PWMU.CO – Siswa Smamdelagres (SMA Muhammadiyah 8 Gresik) meraih juara I dalam English Funtastic (EF) 2020 yang digelar Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMG (Universitas Muhammadiyah Gresik), Ahad (2/2/20).
Dalam event tahunan ini, siswa Smamdelagres Silvya Maulidatus Sholichah berhasil menyisihkan 16 peserta dari Kabupaten Gresik, Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo, dan Kertosono.
Dia meraih skor 765, disusul Lailatul Fitriyah Damayanti dari Sidoarjo dengan skor 763. Dan di posisi ketiga peserta asal Gresik Anthea Jasmine Chairunnisa dengan skor 756.
Silvya—begitu sapaannya—berhasil tampil memukau saat menyanyikan lagu I’ll Never Love Again yang dipopulerkan oleh penyanyi asal Amerika Serikat, Lady Gaga.
Lagu yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi ini tidak membuatnya gugup. Ia tampak pede mengenakan gaun putih dan make up hasil karya teman-temannya di Smamdelagres.
Belum Pernah Ikut Lomba
Siswi kelas XI MIPA 1 yang menyukai dunia tarik suara sejak di bangku TK itu mengaku senang karena ini piala pertama yang dia dapatkan. Sebab, meskipun bisa bernyanyi ia belum pernah diikutkan lomba. Pengalaman menyanyi pun hanya ketika mengisi acara di desa atau di sekolah.
“Seneng dan gak nyangka karena bisa dapat juara I. Sebelumnya tidak pernah ikut lomba karena belum pede,” ungkapnya.
Menurutnya, semua ini berkat motivasi dan dukungan dari guru Smamdelagres yang meyakinkan dia mampu. “Tidak hanya itu, latihan rutin juga saya lakukan. Mulai dari menghayati lagu hingga latihan vocal,” katanya.
Gaun dan Make-up Khusus
Gaun yang dipakai Silvya disiapkan oleh Ektrakurikuler Style dan Double Track Tata Rias. Eskul ini sudah menghasilkan banyak kostum, baik untuk carnival maupun panggung.
Untuk make up disiapkan oleh siswa Double Track Tata Rias. Ini sekaligus menjadi soft launching program double track tata rias Smamdelagres.
Pembina Ekstrakurikuler Style Ahmad Rizal Azdka mengatakan, penampilan Silvya sudah disiapkan jauh-jauh hari. “Memang gaun yang dipakai Ailvya khusus dibuat oleh Ekstra Style. Warna putih sendiri dipilih karena menyesuaikan isi lagu I’ll Never Love Again yang berisi kekecewaan,” ungkap dia. (*)
Penulis Elys Kusumawati. Editor Mohammad Nurfatoni.