Filantropi SMP Musasi ajak siswa peduli dan berbagi. Mereka terjun langsung ke masyarakat, menyasar mushala dan panti asuhan Kamis (27/2/20).
PWMU.CO – Sebanyak 315 siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi) mengikuti filantropi. Kegiatan itu merupakan bagian dari Outdoor Learning Activity (OLA) Bidang Spiritual.
Koordinator OLA Spiritual Siti Zumaroh SAg mengatakan, kegiatan filantropi tahun ini menyasar mushala dan panti asuhan Muhammadiyah/Aisyiyah se-Sidoarjo. “Dari sembilan kelas yang ambil bagian, seluruhnya tersebar pada lima lokasi tujuan,” ungkap Siti Zumaroh.
Lima lokasi tersebut, lanjut dia, diikuti maksimal dua kelas dalam satu tempat. “Antara lain kelas IX-A dan IX H di Mushala Mujahidin, Cemengkalang. Sementara di Panti Asuhan Putri Aisyiyah, Celep, diikuti kelas IX-B dan IX-G,” ujar Zumaroh, panggilannya.
Sedangkan kelas IX-C dan IX-E, kata dia, ada di Panti Asuhan Hidayatul Ummah. Lalu kelas IX-F dan IX-I ada di Masjid Mu’awanah, Ngaban, Tanggulangin. “Satu kelas, yakni IX-D ke Mushala Al Manar, Kebonsari, Sidoarjo,” jelas Zumaroh.
Kegiatan filantropi tersebut, lanjut dia, bertema peduli dan berbagi barang pada sesama. Menurutnya, dalam acara tersebut, barang yang diberikan bersifat tahan lama atau long lasting. “Agar manfaatnya bisa dirasakan dalam waktu lama,” ujar guru Al Islam ini.
Pendampingan dalam kegiatan ini dilakukan mulai Agustus 2019. “Para pendamping merupakan para pengajar Al Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba), dan juga para wali kelas IX,” ungkapnya.
Para siswa kelas IX memulai persiapan dengan mengumpulkan dana secara kolektif. “Dana tersebut digunakan untuk membeli peralatan seperti kipas angin, mukenah, sarung, peci, sandal, dan alat-alat kebersihan,” terangnya.
Selain itu, menurut Zumaroh, para siswa juga diperkenankan membawa barang yang sudah tidak pakai, namun tetap fungsional. Barang-barang tersebut kemudian dikemas rapi dan siap dibagikan.
Manusia Tidak Dapat Hidup Sendiri
Salah satu siswi kelas IX-A Sheva Maulida mengaku senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. “Kita dapat berinteraksi dengan pengurus mushala, terjun langsung, dan dapat ilmu baru tentang pengelolaan tempat ibadah yang penuh perjuangan,” ujar dia.
Menurutnya, pengembangan fasilitas tempat ibadah harus nyaman dan layak. “Hal tersebut dapat membuat masyarakat sekitar senang dan khusyuk dalam menjalankan ibadah,” ujar Sheva, sapaannya, yang berkesempatan mengunjungi Mushala Mujahidin.
Lain lagi dengan M Naufal Miqdad. Siswa kelas IX-C yang mendatangi Panti Asuhan Hidayatul Ummah, itu mengaku semakin sadar makna penciptaan manusia. “Berbagi dengan adik-adik panti asuhan di sini, melembutkan hati kita saat bersikap terhadap sesama,” ujarnya.
Berbagi terhadap orang lain, menurutnya, dapat menyadarkan diri jika manusia tidak bisa hidup sendiri. “Kita butuh bantuan dan pertolongan orang lain,” kata Naufal.
Filantropi SMP Musasi menjadi kenangan bagi seluruh siswa kelas IX: betapa indahnya peduli dan berbagi. (*)
Penulis Siti Zumaroh. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.