PWMU.CO – Siswa Hamas School ingin sukses. Pembiasaan murajaah al-Quran setelah shalat jamaah Dhuhur, Sabtu (29/2/20) dilakukan sebagai model pembiasaan.
Setelah murajaah, siswa SMP Muhammadiyah 13 (Hamas School) Campurejo Panceng Gresik mendapat suntiman tausiah dari Siswanto SPdI, guru SMA Muhammdiyah 10 GKB (Smamio).
Dalam tausiahnya, guru al-Islam Smamio mengingatkan mengenai keutamaan membaca al-Quran.
“Anak-anak bawa mushaf al-Quran?” tanyanya.
“Bawa al-Quran, Ustadz,” jawab mereka serentak.
“Kalau membawa mushaf al-Quran, jangan sampai kita seperti seekor himar yang selalu membawa kitab-kitab tebal,” ujarnya.
Dijelaskan, setiap hari siswa Hamas School membawa mushaf al-Quran tapi kalau tidak dibaca dan diamalkan, maka mushaf tersebut tidak akan memberi manfaat sama sekali.
Maka, lanjutnya, supaya siswa mendapat barokah, maka al-Quran yang setiap dibawa itu harus dibaca dan isinya diamalkan.
Kalau Ingin Sukses, Baca Al-Quran
Siswanto kembali menolantarkan pertanyaan pada siswa Hamas School sukses yang hadir.
“Siapa yang mau sukses angkat tangan ayo?” tanyanya.
“Saya mau, Ustadz”? jawab siswa sambil acungkan tangan, kompak.
Siswanto menjelaskan, kalau mau sukses, kita harus bisa mengamalkan tiga hal ini. Pertama, bacalah al-Quran setiap hari. Entah itu 5 ayat, 10 ayat, atau lebih dari itu.
“Membaca al-Quran itu dialog dengan Allah SWT. Dialog dengan Yang Maha Segalanya hendaklah berlama-lama. Maka membaca al-Quran kalau bisa setiap hari satu halaman,” ungkapnya.
Kedua, mendirikan shalat. Siswanto mengungkapkan, jika ingin barakah hidupnya dan sukses di masa depan hendaknya siswa harus menjaga shalatnya.
Jangan sampai, sambungnya, kita mencuri shalat. “Lo ko bisa sholat di curi?” Bisa, mencuri shalat itu adalah mengerjakan shalat tanpa tuma’ninah,” ungkapnya.
“Shalat yang gerakannya cepat, bacaan al-Quran juga cepat dan tidak tartil,” katanya
Ketiga adalah hemat, shodaqah dan berinfak. Shadaqah dan infak hendaklah di lakukan baik di waktu lapang atau sempit
Siswanto menjelaskan, ada sebuah survey, sebanyak 1.000 orang yang meninggal dunia, ternyata dari 1.000 orang tersebut hanya ada 300 orang yang bisa membaca kalimat syahadat di saat meninggal dunia.
“Sebanyak 300 orang yang mampu membaca dua kalimat syahadat bisa di lakukan dengan cara membaca al-Quran, menjaga shalat, dan menafkahkan sebagian hartanya,” tandasnya.
Penulis Nurkhan. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.