PWMU.CO – Padus PA Putri Aisyiyah II Kebonsari Surabaya tampil memukau pada pra acara Muspimda II Aisyiyah Kota Surabaya, Ahad (1/3/20).
Paduan suara (padus) Panti Asuhan (PA) Putri Aisyiyah yang terbentuk tahun 2019 itu, terdiri dari siswa berbagai tingkat pendidikan, mulai jenjang sekolah dasar, menengah pertama, hingga menengah atas dengan jumlah anggota 20 orang. Pelatihnya dari Paduan Suara Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Mengenakan kostum Penari Remo, Adinda Puspita Rani, siswa SMP Muhammadiyah 17 Surabaya yang juga anak binaan Panti Asuhan Putri Aisyiyah II Kebonsari Surabaya, membagikan kertas berisi lirik Theme Song Muktamar Muhammadiyah ke-48 kepada peserta Muspimda.
Suasana Gedung At Tauhid Universitas Muhammadiyah Surabaya pun semakin semarak. Semua peserta turut menyanyikan lagu Muktamar Muhammadiyah ke-48 bersama tim paduan suara.
Pimpinan Panti Asuhan Putri Aisyiyah II Kebonsari Surabaya Siti Ruhana mengatakan, persiapan latihan intensif selama dua pekan bukan hal yang sia-sia bagi mereka. “Karena akhirnya bisa memberikan tampilan yang terbaik, minimal bisa membuat peserta Musypimda II Aisyiyah ikutan nyanyi bareng,” tuturnya.
Selain Theme Song Muktamar, tim paduan suara juga membawakan empat lagu lainnya. “Anak-anak sangat antusias mengikuti acara ini dengan menampilkan lima lagu di pra acara Muspimda tahun ini,” ungkapnya bangga.
Keharuan Menyanyikan Mars Sang Surya dan Aisyiyah
Gedung Attauhid yang refresentatif dengan dukungan sound system yang baik, membuat acara pembukaan makin syahdu. Suasana hening tercipta sebelum dirigen memberi aba-aba, lalu disambut dengan irama lagu Indonesia Raya secara serentak dan kompak pada hitungan keempat.
Ratusan orang yang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia seakan larut dengan lirik lagu yang penuh hikmat. Di lagu kedua, Mars Sang Surya, beberapa peserta terlihat baper (bawa perasaan) ketika menyanyikan lagu. Dengan penuh penghayatan, mereka meresapi liriknya yang mengena dan cocok dengan perjuangan Muhammadiyah.
Saat menyanyikan Mars Aisyiyah, beberapa peserta tampak tak kuasa menahan air mata. “Ada haru dan bangga saya ber-Aisyiyah yang insyaAllah akan abadi sepanjang masa,” tutur Lilik, perwakilan dari Rumah Sakit Aisyiyah Surabaya. (*)
Penulis Tri Eko Sulistiowati. Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.