Monev Cambridge Spemdalas, ini hasil yang disampaikan P2LP Universitas Negeri Malang. Ada apresiasi dan beberapa catatan.
PWMU.CO – Pusat Pengembangan Laboratorium Pendidikan (P2LP) Universitas Negeri Malang melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pembelajaran berbasis kurikulum Cambridge di Internasional Class Program (ICP) SMP Muhamamdiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas), Jumat (28/2/2020).
Anggota Tim Pengembang Internasional Class Program Cambridge Centre ID 110 Dra Santi Irawati MSI PhD menyampaikan, melatihkan siswa dalam berpikir penalaran sangat dibutuhkan oleh siswa Indonesia agar memiliki daya saing dengan sekolah-sekolah terbaik di dunia.
Salah satu cara terbaik dengan melatihkan open problem pada semua mata pelajaran termasuk science, math dan English Second Language (ESL). Ketiga mata pelajaran tersebut yang akan diujikan dalam check point Cambridge Examination October series 2020 mendatang.
Siswa ICP Spemdalas yang saat ini duduk di kelas VIII akan menjalani ujian check point pertama di tahun 2020 ini. Oleh karena itu Santi menekankan pentingnya siswa dilatihkan soal prosedural hingga soal analisis sebagaimana standar check point Cambridge.
“Perlu melacak kesulitan konsep siswa. Pada tahapan mana yang dibutuhkan penguatan. Maka melatihkan soal penalaran tidak hanya prosedural menjadi penting,” terangnya usai melakukan monev di kelas.
Beri Apresiasi ICP Spemdalas
Sementara itu tim Cambridge Yayasan BPLP UM Lita Anggraini SS yang melakukan supervisi di kelas VII ICP menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas layanan penguatan keterampilan komunikasi berbahasa Inggris di kelas ICP ini.
Saat mendampingi pembelajaran di kelas VII ICP untuk mata pelajaran ESL yang diampu oleh Fitriyatus Saadah SPd, Lita menyampaikan, guru-guru ICP Spemdalas memiliki potensi untuk terus berkembang dan bergerak maju serta energik.
Menurutnya siswa setingkat SMP sangat menyukai tantangan (challenge) untuk bisa berinteraksi secara luas kepada siapa pun. “Dengan mengaktifkan group work seperti ini sangat penting. Dan Speak Up Spemdalas itu sudah bisa menjadi wadah tantangan tersendiri bagi para remaja milenial,” katanya.
Dia juga mengajak guru-guru Spemdalas agar terus melatihkan siswa keterampilan tidak hanya speaking tapi juga writing (menulis) dan membaca (reading).
“Latih terus anak-anak ini tidak hanya dengan keterampilan berbicaranya (speaking), tapi melalui menulis (writing) dengan membuat draft lalu menjabarkan dengan detail itu juga butuh terus menerus dilatihkan,” katanya saat memberikan gambaran penguatan kepada guru-guru ICP.
Harapan Kepala Sekolah
Sementara itu Kepala SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik, Hari Widianto MPd menyampaikan monev rutin semesteran yang dilaksanakan oleh P2LP UM ini bertujuan menjaga kualitas pembelajaran pada kurikulum Cambridge untuk kelas ICP Spemdalas.
Selain itu dapat menjadi wadah peningkatan kompetensi guru agar tetap konsisten memberikan layanan prima bagi anak-anak khususnya yang berada di kelas internasional.
“Terima kasih kami sampaikan kepada tim Cambridge Centre UM. Dengan adanya monev dari P2LP ini, guru-guru kami bisa berinteraksi dan menerima ilmu dan wawasan yang semakin luas dari pakarnya langsung,” katanya.
Dia mengatakan, ICP Spemdalas ini sudah berjalan untuk tahun kedua. Rencananya pada tahun pelajaran 2020-2021 akan dibuka untuk dua rombongan belajar untuk kelas VII.
“Alhamdulillah animo masyarakat terhadap ICP sangat tinggi. Bahkan tahun depan 2020-2021 sudah terpenuhi untuk dua untuk pendaftar di program ICP nya,” katanya dalam sambutan penutupan kegiatan monev. (*)
Penulis Anis Shofatun. Editor Mohammad Nurfatoni.