Jamaah Jumat rahimakumullah!
Upaya keempat adalah berolahraga. Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan dalam ilmu kesehatan adalah melalui kegiatan olahraga.
Olahraga dirumuskan sebagai kesibukan manusia untuk menggembirakan diri sambil memelihara jasmaniah yang bertujuan untuk mempertinggi kesehatan yang positif, daya tahan, tenaga otot, keseimbangan emosional, efisiensi dari fungsi-fungsi alat tubuh dan daya ekspresi serta daya kreatif.
Upaya kelima adalah penanganan stres. Fenomena stres dapat timbul karena gaya hidup yang mementingkan materi dengan mengabaikan aspek rohani yang memunculkan berbagai ketidakseimbangan.
Stres adalah tekanan atau kecemasan yang disebabkan oleh masalah dalam kehidupan seseorang. Stres emosional dapat muncul akibat pertengkaran rumah tangga atau kematian orang yang dicintai.
Stres lingkungan muncul semacam terkena panas atau dingin yang berlebihan. Setiap permasalahan yang menimpa pada diri seseorang dapat mengakibatkan gangguan fungsi atau faal organ tubuh, reaksi tubuh ini dinamakan stres.
Jamaah Jumat rahimakumullah!
Dalam khutbah ini perlu juga saya utarakan upaya selanjutnya agar hidup kita sehat adalah melakukan shalat. Mengapa shalat dapat dijadikan sebagai obat bermacam-macam penyakit? Tidak lain dan tidak bukan adalah karena di dalam shalat mencakup aktivitas yang mendukung kesehatan jasmani dan rohani.
Latihan-latihan olahraga merupakan salah satu aktivitas yang dianjurkan oleh ilmu kesehatan. Membiasakan latihan-latihan seperti itu bisa membentuk kebugaran tubuh mesti terpenuhi, demi terciptanya akal sehat. Aktivitas shalat lima kali sehari merupakan media terbaik untuk merengkuh manfaat positif darinya. Karena waktu shalat adalah saat yang paling tepat untuk melakukan latihan-latihan tersebut.
Menurut para pakar Muslim, gerakan-gerakan shalat—mulai dari berdiri, duduk, dan sujud yang dilakukan berulang-ulang dalam sehari—adalah jalan terbaik untuk melancarkan sistem peredaran darah. Maka seluruh organ tubuh bertambah energik.
Faedah dan keuntungan shalat bagi organ-organ tidak hanya sebatas itu. Pengobatan saat ini menetapkan terapi penurunan darah tinggi bisa ditempuh dengan melaksanakan shalat. Jika seseorang rajin melaksanakan shalat sedangkan ia mengidap penyakit tekanan darah tinggi maka lambat laun akan menuai hasilnya.
Jamaah Jumat rahimakumullah!
Salah seorang dosen Fakultas Ilmu-ilmu Syaraf yang tinggal di Amerika Serikat, Dr Edwin Frederick, pernah berkata: “Ada ribuan dokter, namun tidak satu pun di antaranya yang terkenal. Mayoritas mereka memiliki kecerdasan inteligensi rendah, kendati demikian ada secercah harapan, karena mereka dapat menyembuhkan penyakit-penyakit dan menjaga kesehatan melalui sebuah mukjizat. Mukjizat yang bernama Shalat.”
Lebih dari itu shalat adalah ‘olahraga spiritual’ bertemunya ruh sang hamba dengan Sang Maha Pencipta yang menyimpan pesan pembaharuan dan perelaan dan menjadikan kita adalah umat yang sehat.
Dengan panduan kesehatan dari al-Quran dan hadits tersebut di atas, bukan tidak mungkin usia biologis (usia sel) kita lebih muda dari usia kalender (usia di KTP). Karena kita tahu Nabi Muhammad SAW begitu gagahnya ketika berperang dengan fisik prima tentu dikarenakan usia biologisnya lebih muda dari usia kalendernya berkat pola hidup sehat yang ia contohkan kepada kita semua sebagai ummatnya.
Jadi, mari berfastabiqul khairat dengan mengikuti sunnah-sunnah Rasul dalam menjaga kesehatan.
Semoga khutbah Jumat ini ada menfaatnya.
بَارَكَ اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْأَنِ الَعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِىْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِىْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَأَسَتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ
Editor Mohammad Nurfatoni. Naskah khutbah ini pernah dipublikasikan Majalah Matan, Edisi 115, Februari 2016.