PWMU.CO – Konsep Islam berkemajuan sejatinya sudah difikirkan sebelumnya oleh pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan maupun para pendiri bangsa Indonesia. Ketua PP Muhammadiyah Drs Hajriyanto Yasin Thohari, MA mengatakan, saat itu KH Ahmad Dahlan pernah menasehati muridnya untuk menjadi orang Islam yang berkemajuan, yakni dengan menjalankan ajaran Islam sesuai dengan kemajuan jaman.
Sedangkan, lanjut Hajri bukti bahwa pendiri bangsa Indonesia ini juga berfikir berkemajuan adalah saat sidang BPUPKI untuk menyusun UUD 45. Semua pendiri bangsa Indonesia saat itu berfikir tentang bagaimana menjadikan masyarakat Indonesia bisa maju?.
(Baca: Hajriyanto: Muhammadiyah Tak Perlu Banyak Produksi Kata-Kata dan Mengkafirkan dan Mencaci Pelaku Bid’ah Bukanlah Ajaran Muhammadiyah. Begini Tutur Pak AR)
”Mereka berfikir bahwa jangan sampai bangsa ini merdeka tetapi tidak maju. Itu artinya spirit berkemajuan sudah ada dalam benak mereka,” kata mantan Anggota DPR RI ini dalam pengajian Ahad pagi PDM Gresik (7/8).
Hajri menambahkan, empat tujuan Negara Indonesia juga mencerminkan ‘Berkemajuan’. Pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Lalu kedua, memajukan kesejahteraan umum dan ketiga mencerdaskan kehidupan bangsa, serta yang terakhir, keempat Ikut memajukan ketertiban dunia.
(Baca: Empat Kiat Membangun Rumah Tangga Bahagia Menurut Nabi dan Ini Pesan Pak AR: Cara Menasehati Istri dan Anak)
”Dalam point yang ketiga menunjukan fakta bahwa saat ini rata-rata pendidikan masyarakat Indonesia hanya sampai di kelas 2 SMP saja. Ini menunjukan, sebetulnya sejak merdeka 71 tahun lalu tujuan dari bangsa ini belum juga bisa tercapai. Mungkin nunggu Presidennya dari gresik,” ujar Hajri disambut tawa dan gerr para hadirin.
Sambung Hajri, Bung Karno (Ir Soekarno, presiden pertama RI) pun pernah mengatakan, ‘orang Islam yang maju adalah yang tidak jumud, berfikir luas, berorientasi kedepan, dan tidak sontoloyo. ”Dalam KBBI kata sontoloyo itu artinya bodoh, tidak beres, jadi kalo peribahasa Jawanya, Angon bebek limo (5) ilang loro (2),” paparnya.
(Baca: Hajriyanto: Ceramah Itu Jangan Sedikit-sedikit Bid’ah, Sesat, Haram, dan Masuk Neraka!dan Cerita Sekolah Muhammadiyah di Daerah Non-Muslim)
Wujud dari orientasi masa depan, ditekankan Hajri yang paling pas adalah investasi dalam bidang pendidikan. Karenanya, sebagai orang tua harus memberikan pendidikan yang tinggi kepada anak-anaknya. Sehingga generasi mendatang bisa bertambah maju.
”Kalo dulu selalu berpegang teguh pada prinsip, tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina. Sehingga banyak yang berangan-angan menyekolahkan anaknya keluar negeri. Namun sekarang sudah banyak orang cina di Gresik. Makanya banyak orang tua yang mensekolahkan anaknya di gresik saja,” gurau Hajri disambut tawa dari hadirin. (taufiqurrahman/aan)