PWMU.CO – FFU teladani jejak Kiai Faqih Usman. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Dr Taufiqullah menyampaikan itu pada pembukaan Festival Faqih Usman (FFU) #4 di Aula Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik, Sabtu (7/3/20)
Menurut Ustadz Taufiq—panggilan akrabnya–festival ini diberi nama Faqih Usman karena dia adalah putra dan tokoh Muhammadiyah Gresik.
“Anak-anak dan Bapak-Ibu yang hadir harus meneladani perjuangan Faqih Usman karena dia pernah menjadi Menteri Agama RI selama dua periode,” terang Ustadz Taufiq.
Dia menceritakan, pada periode pertama diangkat menjadi Menteri Agama, orang-orang banyak yang mengkritik, “Opo iku, wong Muhammadiyah kok dadi Menteri Agama.”
Tapi, kata Ustadz Taufiq, ternyata Kiai Faqih Usman mampu menunjukkan kinerja yang terbaik. “Buktinya, dia menjadi menteri Agama kembali untuk yang kedua kalinya,” ujarnya.
Hal ini, sambungnya, membuat opini orang-orang berubah. “Oh, tibake orang-orang Muhammadiyah iku pinter-pinter,” kata Ustadz Taufiq melanjutkan cerita. “Padahal yang mengatakan itu orang-orang di luar Muhammadiyah.”
Percakapan itu yang pernah didengar Ustad Taufiq saat ngopi di warung kopi di Jalan Faqih Usman Gresik. Pernyataan ini membuat hadirin sontak bertepuk tangan dengan riuh.
“Oleh karena itu anak-anak sekalian adalah kader-kader penerus Faqih Usman. Karena Kiai Faqih Usman tidak hanya menjadi Menteri Agama dua kali, tetapi setelah itu menjabat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” ungkap Ustadz Taufiq yang mengaku beusia berusia dua tahun, saat Faqih Usman wafat tahun 1968.
Makna Festival Faqih Usman
Kepada peserta FFU, Ustad Taufiq berpesan agar berfestival dengan semangat dan gembira. Pesan ini sesuai dengan apa yang disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Gresik Ir Dodik Priyambada SAkt sebelumnya.
“Jangan berfikir untuk memenangkan diri sendiri dan mengalahkan orang lain,” pesannya.
Dia menegaskan, “Berfikirlah untuk berbuat yang terbaik. Jika menang itu berarti sudah membuktikan berbuat yang terbaik. Kalau kalah berarti ada orang lain yang lebih baik dari apa yang mereka lakukan. Dan yang terbaik itulah yang jadi juara,” pesannya.
Ustadz Taufiq menegaskan, “Lakukan apa yang kita bisa. Perjuangkan dengan semampu kita. Yang lebih penting apa yang kita perjuangkan itu harus semata-mata kita niatkan ibadah dan mencari ridha Allah. Itulah yang membesarkan nama anak-anak dan membahagiakan orang tua.”
Ustadz Taufiq juga menyampaikan ayat-ayat al-Quran yang mendorong orang berfastabiqul khairat dan bagimana membimbingn yang menang dan yang kalah. Seperti dalam video di bawah ini. (*)
Penulis Estu Rahayu. Editor Mohammad Nurfatoni.