PWMU.CO – Alumnus SD Muwri mewakili Indonesia di ajang Internasional Youth Summit on Plastic Pollution Amerika Serikat, 28 Februari-1 Maret 2020.
Thara Bening Sandrina, alumni ke-4 SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (Muwri) ini mencatat prestasi membanggakan dalam ajang yang digelar di Ocean Institute Danapoint California.
Acara tersebut dihadiri perwakilan anak muda dari 9 negara. Mulai dari Amerika, Filipina, India, Sri Lanka, Laos, Indonesia, Tunisia, Mexico, dan Bahama
Thara—panggilan akrabnya—melakukan presentasi tentang proyek yang sudah dijalankannya yang bernama Rewind.
Proyek ini fokus menangani masalah sampah popok dan plastik yang ada di Sungai Brantas. “Dalam proyek itu saya bikin tim river warriors,” ujar gadis berkaca mata ini.
Selain menjadi tamu dalam pertemuan Komunitas Plastic Pollution Coalition itu, siswa kelas XII SMA Negeri Driyorejo ini juga mendapat kesempatan untuk presentasi serta berbagi pengalaman dengan siswa Santa Monica Highschool, Los Angeles, Kamis (5/3/20).
Thara ynag bercita-cita melanjutkan kuliah ke fakultas kelautan ini melakukan presentasi di kelas Environmental Science.
“Ini adalah pengalaman yang penuh kesan. Saya belajar hal baru dan kenalan dengan teman-teman baru,” ungkap siswa yang suka pelajaran biologi ini.
Dikenal Siswa yang Cerdas
Miftakhul Muzdalifah SPd, wali kelasnya saat di kelas VI mengatakan Thara anak yang cerdas tapi agak mahal senyum.
Dijelaskan, meski terkesan mahal senyum, Thara adalah anak yang peduli dan empatinya tinggi. “Yang tidak bisa saya lupakan adalah dia pernah dengan sukarela menawarkan untuk bertukar posisi ranking kelas agar dia bersama temannya bisa mendapatkan beasiswa bimbingan belajar di sebuah LBB,” katanya.
Namun, menurutnya, konsekuensinya adalah temannya gratis dan dia harus bayar separuh harga.
Selain itu, lanjutnya, Thara adalah sosok siswa yang kritis dan gemar membaca. Dia sering bawa buku dari rumah. Buku setebal apapun bisa dihabiskannya.
Alumnus SD Muwri
Awal Thara mengenal SD Muwri adalah saat kepindahannya di awal tahun pelajaran baru kelas V. Meski terbilang singkat, namun diakuinya sejak di sekolah dia mendapat banyak pelajaran dan kesempatan berharga.
“Karakter percaya diri saya tumbuh saat saya menempuh belajar di SD Muwri,” tutur siswa hobi renang ini.
Thara mengaku selama belajar di SD Muwri banyak dibantu guru. Sempat jadi kader Tiwisada saat lomba di Malang dan beberapa lomba di Gresik.
Menjadi kader Tiwisada, menurutnya, rasa percaya diri mulai tumbuh, khususnya dengan orang baru serta lingkungan baru.
Hal ini, lanjutnya, menjadi bekal baginya untuk menyampaikan opini atau gagasannya di depan publik.
“Menurut saya menyampaikan gagasan adalah kewajiban kita sebagai muslimah. Kalau kita ingin mengubah sesuatu maka lakukanlah dengan tanganmu,” katanya.
Thara mengungkapkan, kalau tidak mampu gunakanlah suaramu. Dan selemah-lemahnya dengan hatimu untuk mendoakan agar perubahan itu terjadi.
Penulis Kholiq Idris. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.