PWMU.CO – Hikmah di balik wabah Corona. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Nadjib Hamid, mengatakan, di balik setiap peristiwa selalu ada hikmah yang menyertainya. Termasuk soal corona.
“Dengan kejadian ini, sekarang tidak ada lagi negara atau siapa pun yang berani sombong bisa mengatasi masalah sendiri. Atau yang selama ini punya teknologi dan kekuasaan hebat merasa bisa mengalahkan siapa saja. Sekarang semua jadi kecil,” ujarnya kepada PWMU.CO, Ahad (15/3/2020).
“Kita juga bisa belajar dalam sejarah umat terdahulu, bahwa kecongkaan dan kesombongan mudah dikalahkan oleh makhluk Allah terkecil, seperti Namrud oleh nyamuk, Raja Abraha oleh burung ababil, dan sebagainya,” katanya.
Menurut Nadjib Hamid, dari wabah Corona ini pesan moral yang bisa diambil adalah, selama masih manusia jangan sombong. “Apalagi merasa bisa mengatasi sendiri. Perlu sinergi dan melibatkan semua komponen masyarakat,” pesannya.
Soal Maklumat PP Muhammadiyah
Menanggapi Surat Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 02/MLMA.O/H/2020 tantang Wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Nadjib Hamid mengatakan, secara resmi PWM Jatim belum mengambil sikap. Tapi, lanjutnya, pada prinsipnya PWM Jatim patuh pada PP Muhammadiyah.
Meski dituntut waspada tingkat tinggi, tapi Nadjib Hamid mengimbau masyarakat tidak panik menghadapi wabah Corona ini. “Masyarakat perlu hati-hati tapi tidak boleh panik,” pesannya.
Dalam maklumat tersebut, PP Muhammadiyah mengeluarkan lima poin imbauan. Tiga di antaranya berkaitan dengan kegatan yang melibatkan banyak orang.
“Kegiatan-kegiatan di seluruh lingkungan Muhammadiyah yang melibatkan massa atau jumlah orang yang banyak seperti pengajian, seminar, pertemuan dan kegiatan sosial agar ditunda pelaksanaannya atau diselenggarakan dengan cara lain yang bersifat terbatas dan atau menggunakan teknologi informasi,” demikian isi poin pertama.
Kegiatan-kegiatan ibadah seperti shalat berjamaah dan shalat Jumat di masjid tetap dilaksanakan dengan mempertimbankan dua hal. Bagi yang sakit disarankan untuk beribadah di rumah. “Dan apabila dipandang darurat, pelaksanaan shalat Jumat dapat diganti dengan shalat Dhuhur di rumah, dan pelaksanaan shalat berjamaah dapat dilakukan di rumah,” bunyi poin kedua.
Sementara kegiatan pendidikan di lingkungan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah diselaraskan dengan kebijakan pemerintah di tingkat pusat maupun daerah yang dikoordinasikan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan.
Majelis Dikdasmen PWM JAtm sudah mengambil langkah cepat. Sepakan pada tanggal 16-21 Maret 2020, sekolah atau madrasah Muhammadiyah di seluruh Jatim diliburkan. Sebagai gantinya, KBM dlaksanakan sevara daring (online). (*)
Penulis/Editor Mohamamd Nurfatoni.