PWMU.CO – Unas berhadiah di SD Muhammadiyah 21 (Mudatu) Surabaya. Itu disampaikan saat Malam Bina Iman dan Tauhid (Mabit), Sabtu-Ahad (14-15/3/20). Mabit ini diikuti seluruh siswa kelas VI beserta orangtua.
Kepala SD Mudatu Yahya Am MPdI mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan motivasi siswa sebelum menghadapi Ujian Sekolah Berstandar Daerah (USBD). Dijelaskan, mabit juga memberikan pembelajaran moral-spiritual berupa interaksi persuasif untuk siswa dan shalat malam yang bertujuan interaksi dengan Sang Khaliq.
Acara diawali dengan shalat Maghrib berjamaah, lalu dilanjutkan dengan tadarrus al-Quran yang dipimpin oleh Amin Musthofa SPdI. Setelah itu, ada materi bimbingan belajar oleh guru kelas VI, shalat Lail dipimpin M Khoirul Anam, dan berakhir dengan shalat Subuh berjamaah dan kultum.
Kali ini, sekolah mengundang motivator dan konsultan pendidikan Bagus Sanyoto SPsi. Selepas shalat Isya, siswa dan orangtua antusias mengikuti kegiatan motivasi.
Yahya Am menyampaikan, acara mabit ini merupakan agenda tahunan. Ia sengaja mengundang siswa dan orangtua agar ada sinergi antara rumah dan sekolah. “Sama-sama membina dan membimbing putra-putri kita, demi tercapainya kesuksesan bersama,” ujarnya.
Di hadapan semua siswa kelas VI, ia berharap anak-anak terus meningkatkan belajarnya. “Tinggalkan televisi dan hand phone (hp) karena itu akan menggangu kekhusyuan belajar,” tuturnya.
Menurutnya, kelulusan nanti tidak sekadar lulus, namun dibarengi dengan nilai yang maksimal. Ia menuturkan, nilai yang bagus itu penting untuk masuk ke sekolah lanjutan hingga suatu saat akan bekerja. “Karenanya, mulai sekarang harus diukir dengan baik,” tegasnya.
Hadiah Siswa yang Meraih Nilai 100
Pria asal Gresik ini menambahkan, sekolah akan memberi hadiah kepada siswa yang mendapat nilai 100 setiap mata pelajaran ujian nasional (unas) nanti. Tak tanggung-tanggung, ia menjanjikan Rp 500 ribu ribu untuk tiap mata pelajaran.
“Jadi, kalau ada satu anak nilai Bahasa Indonesianya 100, Matematika 100, dan Sains 100 maka akan mendapatkan Rp 1,5 juta. Bagaimana, setuju?” ungkapnya memotivasi.
“Setuju,” jawab semua siswa dan orangtua kompak.
Tiba-tiba ada suara siswa yang bertanya,
“Bagaimana kalau semua siswa mendapatkan nilai 100?” tanya dia.
“Kalau semua anak mendapatkan nilai 100 dalam tiga mapel, itu berarti ada 94 x Rp 1.5 juta maka sekolah akan siap mengeluarkan uang Rp 141 juta. Ayo kurang apa? Siap tidak kalian mendapatkan uang Rp 1.5 juta? Siap tidak kalian belajar?” kata Yahya Am dengan berapi-api disambut tepuk tangan semua hadirin.
Yahya Am berharap para orangtua juga turut memotivasi anak-anak dengan memberi hadiah atas prestasi unas mereka.
Sementara itu, Bagus Sanyoto mengatakan, pendidikan yang islami sangatlah penting untuk membentengi anak-anak. Ia mengimbau para orangtua untuk tidak salah pilih sekolah.
Menurutnya, orangtua siswa SD Mudatu tidak salah memilih sekolah. Ia meyakini, sampai hari ini, guru-guru SD Mudatu tetap konsisten dan berjuang membina dan mendidik anak-anak. (*)
Penulis M Khoirul Anam. Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.