PWMU.CO – SDM 1 Banyuwangi berlatih padamkan api. Kegiatan ini dilakukan saat para siswa mengunjungi Kantor Pemadam Kebakaran Banyuwangi.
Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Milad Ke-50 SD Muhammadiyah (SDM) 1 Banyuwangi. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Field Trip ini dilaksanakan pada Jumat (31/1/2020).
Di halaman Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) tersebut siswa kelas 5 Ibnu Katsir dan Al Kindi SDM 1 Banyuwangi diajarkan cara untuk menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Mengatasi Kebocoran Tabung Gas
Juga diajarkan cara mengantisipasi kebakaran yang umum terjadi di rumah yakni kebocoran tabung gas atau karena konsleting listrik.
Kepala Bidang Damkar Anacleto da Silva menyampaikan untuk kebakaran yang diakibatkan kebocoran tabung gas, anak-anak dan guru pendamping serta wali murid yang ikut mendampingi diharapkan untuk tenang.
“Usahakan membuka semua pintu dan jendela agar sirkulasi udara berjalan lancar. Tidak menghidupkan listrik atau menyalakan api untuk menghindari ledakan,” ujarnya.
Kemudian, sambungnya, buka regulator dan lepas regulator dari tabung dengan memastikan bahwa pemantik api di kompor sudah mati. Di akhir kegiatan, anak-anak diajak untuk bermain air yang disemprotkan melalui hidrant yang ada di mobil pemadam.
Belajar Produksi Tempe
Sementara itu siswa kelas 3 Al Ghazali melaksanakan Field Trip pada Selasa (10/3/2020) dengan mengunjungi rumah produksi tempe dan rumah batik godong.
Di rumah produksi tempe yang berada di Perumahan Ar Raihan tersebut, anak-anak belajar bagaimana menentukan kedelai yang layak untuk dijadikan tempe.
Kemudian diajarkan mencuci kedelai, merebus, memberi ragi dan mencetak tempe dengan aneka karakter. Setelah tempe matang maka akan didistribusikan atau dipasarkan.
Cooking Class
Kegiatan menarik lainnya dalam rangkaian Field Trip Milad ke-50 SDM 1 Banyuwangi adalah Cooking Class pada Sabtu (14/3/2020). Ustadzah Wahidah mengajak anak-anak untuk melakukan Cooking Tour ke pabrik kue Bakpia, Pizza, Conato dan Cooking Charity.
“Untuk Cooking Tour tidak hanya belajar bagaimana proses pembuatan makanan lezat yang dijual, tapi juga bagaimana menggarnis serta memajang hasil produksi,” ungkapnya.
Cooking Tour di rumah produksi, lanjutnya, dilaksanakan oleh siswa kelas 1 hingga kelas 4. Sedang cooking tour ke sekolah TK baik dibawah naungan Aisyiyah maupun diluar persyarikatan Muhammadiyah dilakukan oleh siswa-siswi yang dipilih langsung oleh wali kelas dan ustadzah Wahidah, diutamakan siswa kelas atas mulai kelas 4 hingga kelas 6.
Cooking Charity
“Cooking Charity salah satu program baru dengan tujuan berbagi. Kegiatan awal adalah dengan mengunjungi pondok pesantren untuk anak berkebutuhan khusus milik Muhammadiyah yang berada di Jalan Singosari (timur Kantor Pimpinan Daerah Aisyiyah Banyuwangi),” paparnya.
Ada 40 paket makanan dan minuman yang disajikan oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi berupa hidangan pembuka atau dessert, menu utama atau main course dan hidangan penutup.
“Memang bukan makanan mewah ala restoran, namun menumbuhkan semangat berbagi yang tinggi bagi anak-anak,” tuturnya.
Kepada PWMU.CO Kepala SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi Yudha Asbudin SPd menyampaikan bahwa kegiatan per tema itu untuk memberi kesempatan kepada guru-guru mencari tema yang terbaik dalam pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana antusias peserta didik terhadap pelajaran dimaksud.
“Selain itu tanggapan wali murid terhadap pola pembelajaran akan menjadi bahan evaluasi kedepannya. Bila Field Trip dilaksanakan di luar sekolah untuk pembiayaan akan mudah dikoordinasikan,” jelasnya.
Penulis Yulia Febrianti. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.