PWMU.CO – Spemdalas kompak lawan Corona dengan healthy talk. Upaya ini dilakukan secara kontinyu, seperti yang terlihat di lapangan sekolah, Kamis (19/3/20).
Kepala SMP Muhamamdiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik Hari Widianto MPd menyampaikan kegiatan ini penting guna me-reminder semua guru dan karyawan yang ada di sekolah guna mengantisipasi pandemi Corona Virus Diseases 19 (Covid 19) di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
“Reminder ini kita jalankan sebagai bagian dari protokoler yang harus dilakukan sekolah karena kita semua berpotensi terkena Covid-19,” terangnya.
Dia menjelaskan, fenomena pandemi Covid-19 yang sudah semakin meningkat di wilayah Jawa Timur mengharuskan semua bagian waspada akan kesehatan dan keselamatan diri.
Dapat Menyebar dari Aktivitas Sederhana
Sementara itu Koordinator Kesehatan dan Keselamatan Sekolah Andy Satrya Lesmana SS menjelaskan Virus Corona dapat menyebar dari aktivitas sederhana seperti batuk pilek, nempel di tangan dari benda-benda sekitar, dan lain sebagainya.
Sementara itu, lanjutnya, Virus Corona yang merupakan kelompok virus yang banyak menyebabkan berbagai macam penyakit di antaranya flu biasa hingga yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS – CoV), Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS – Cov) hingga yang terbaru ini Covid 19.
“Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) Covid-19 ini sudah dianggap pandemi di berbagai negara di dunia. Tapi Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum memahami,” katanya mengkritik.
Setiap guru dan karyawan Spemdalas, menurutnya, perlu memahami gejala dan proses pencegahan agar pandemi Covid 19 ini segera dapat dituntaskan bersama-sama di bumi Indonesia ini.
Di Spemdalas berbagai upaya telah di lakukan untuk terus mengedukasi baik siswa, orangtua, guru, dan karyawan.
Selama berjalannya pembelajaran daring siswa di rumah, Spemdalas juga menjalankan protokoler pencegahan Covid-19. Di antaranya penyemprotan desinfektan di setiap ruangan, penyediaan masker, penyediaan hand sanitizer di 10 titik lokasi mulai depan pos satpam, depan pintu masuk setiap kantor dan ruangan, kamar mandi, samping tenpat check lock guru dan sebagainya.
Andy menegaskan selain itu, pada awal masuk sekolah setiap guru karyawan akan melakukan thermal check untuk mengidentifikasi kesehatan diri guru.
“Bila ada guru dan karyawan yang terdeteksi suhu minimal 37.5 derajat Celsius, maka akan diberikan izin untuk istirahat dan periksa di klinik atau rumah sakit,” terangnya.
Ketua Musyawarah Komunikasi Kepala Sekolah Muhammadiyah (MKKSM) Jawa Timur itu menghimbau 74 guru dan karyawan untuk meningkatkan kesadaran diri dalam upaya bersama pencegahan Covid-19 dan meningkatkan imunitas tubuh.
“Mari selayaknya kita semua aware dengan melakukan thermal check, cuci tangan dan jaga imunitas tubuh serta kerjasamanya agar pandemi Covid-19 ini dapat segera berlalu,” ajaknya.
Spemdalas kompak lawan Corona, yes! (*)
Penulis Anis Shofatun. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.