PWMU.CO – Menjaga Alam Semesta: Khutbah Jumat Aktual disampakan Afifun Nidlom, Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Mhamamdiyah (PWM) Jawa Timur.
الْحَمْدُ ِللهِ الْمَحْمُوْدِ بِنِعْمَتِهِ الْمَعْبُوْدِ بِرَحْمَتِهِ الْمُطَاعِ بِسُلْطَانِهِ الْمَرْهُوْبِ مِنْ عَذَابِهِ وَسَطْوَتِهِ النَّافِذِ أَمْرُهُ فِى سَمَائِهِ وَأَرْضِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ النِّهَايَةِ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا مَعَاشِرَ المُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ .قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Berbagai bencana telah melanda tanah air tercinta. Ada tanah longsor, banjir besar, gempa bumi, erupsi gunung, dan sebagainya. Berbagai bencana itu seyogyanya menjadi bahan renungan diri bagaimana hubungan manusia dengan alam. Jangan-jangan itu karena ulah kita, manusia?
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam surat ar-Rum/30: 41-42:
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلُ ۚ كَانَ أَكْثَرُهُم مُّشْرِكِينَ
Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah: “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).
Krisis Lingkungan
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Selaian bencana ala di atas, krisis energi dan air telah menjadi perbincangan yang serius di kalangan ilmuan dan pemimpin-pemimpin bangsa dan negara. Persyarikatan Muhammadiyah pada Muktamar Ke-47 di Makassar membuat putusan terkait isu-isu kebangsaan.
Salah satunya tentang krisis air dan energi. Diperkirakan lebih dari dua miliar penduduk dunia kekurangan air. Di Indonesia, krisis air menjadi masalah serius setiap memasuki musim kemarau. Masyarakat mengalami kesulitan air bersih untuk konsumsi air minum dan kebutuhan primer sehari-hari.
Krisis air terjadi karena sistem dan pengelolaan teknologi yang buruk, kerusakan alam, rendahnya kesadaran akan krisis air, dan penguasaan akses dan sumberdaya air oleh swasta. Krisis energi terjadi karena menipisnya persediaan minyak bumi, konsumsi transportasi dan industri yang tinggi, serta masalah sistem tata kelola dan tataniaga.
Allah SWT melarang kita untuk merusak bumi yang kita huni. Allah SWT berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ ۖ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا ۚ كَذَٰلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُون
Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan.
Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. (al-Araf/7: 56-58).
Alam yang sudah dibuat indah oleh Allah, janganlah dirusak. Sebab kerusakan alam menimbulkan kesulitan dan penderitaan bagi manusia sendiri. Sedangkan upaya untuk mengembalikan seperti keadaan semula, membutuhkan biaya yang sangat mahal dalam waktu yang amat panjang.
Terkadang manusia tidak mampu memperbaiki atau mengembalikan seperti semula, seperti kerusakan ozon di langit Antartika Utara dan Selatan yang robek sekitar 75 km persegi. Lubang ozon ini mengakibatkan bumi semakin panas, banjir mengancam daratan, karena es di Antartika mencair, dan seterusnya.
Tingkatkan Keshalehan
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Pada kesempatan yang terbatas ini, kami sampaikan dua hal saja, yang sangat mungkin dapat kita lakukan. Karena setiap kita, memiliki potensi untuk menjaga dan melestarikan alam yang kita huni.
Pertama, meningkatkan keshalehan. Perilaku shaleh adalah yang selalu memperbaiki dan berbuat kebaikan. Orang-orang yang berbuat shalih atau baik adalah orang-orang yang menjemput janji Allah SWT dan Rasulullah SAW. Karena Allah SWT menjanjikan setiap orang yang melakukan kebaikan di dunia ia akan memperoleh kebaikan.
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ فِى هَٰذِهِ ٱلدُّنْيَا حَسَنَةٌ
Artinya: Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. (az-Zumar/39: 10).
Juga firman Allah:
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ ٱلْءَاخِرَةِ لِيَسُۥٓـُٔوا۟ وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا۟ ٱلْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا۟ مَا عَلَوْا۟ تَتْبِيرًا
Artinya: Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua.
(Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. (al-Isra/17: 7).
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa berbuat baik dapat menambah umur:
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ وَلَا يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِخَطِيئَةٍ يَعْمَلُهَا
Artinya: “Dari Tsauban ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak menambah umur kecuali perbuatan baik, tidak ada yang menolak takdir kecuali doa, dan sungguh, seorang laki-laki tertahan dari rizkinya karena kesalahan yang telah ia lakukan.” (HR Ibnu Majah No. 87).
Lawan shaleh adalah fasid, pelaku kerusakan. Seperti buang sampah sembarangan, penebangan liar, pengolahan limbah pabrik yang salah, menggunakan energi tidak ramah lingkungan dan lain-lain. Dampak dari fasad, akan terjadi polusi udara, banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, hancurnya ekosistem di sungai, di laut, dan lain-lain.
Tegakkan Aturan
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Kedua, mewujudkan aturan, undang-undang dan atau regulasi yang berkesesuaian dengan konservasi sumber daya alam. Perangai manusia di dunia tidak satu corak, warna dan jenis. Bermacam-macam. Allah SWT sang pencipta menyatakan,
إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّىٰ
Artinya: Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. (al-Lail/92: 4).
Maka kita yang memiliki kuasa, harus menggunakannya untuk kebaikan. Mewujudkan aturan, undang-undang dan regulasi untuk kebaikan semesta. Hal itu dapat diwujudkan apabila setiap muslim menguasai ilmu pengetahuan. Maka tidak boleh seorang muslim abai dengan ilmu pengetahuan.
Semoga Allah memberikan pertolongan kepada kita untuk melestarikan alam semesta yang diamanahkan kepada kita. Aamiin.
أَقُوْلُ قَوْلِىْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِىْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ فَيَافَوْزَ المُسْتَغْفِرِينَ وَيَانَجَاةَ التَّائِبِيْن
Khutbah Kedua
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن ولاه. أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله. معاشر المسلمين رحمكم الله أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون.
قال الله تعالى فى القرآن الكريم, أعوذ بالله من الشيطان الرجيم, إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا . اللهم صل على محمد وعلى آله وصحبه أجمعين. اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات وقضي الحجات. لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَآۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ . رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ . لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ . رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡيُنٖ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِينَ إِمَامًا . عباد الله, إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ . ولَذِكْرُ اللَّهِ أكبر! أَقِمِ الصلاةَ.
(*)
Menjaga Alam Semesta: Khutbah Jumat Aktual ini pernah dimuat majalah Matan, Edisi 152, Maret 2019.
Editor Mohammad Nurfatoni