PWMU.CO – Guru Spemupat didamping Prodi Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Gresik dalam kegiatan pembelajaran daring (dalam jaringan), Rabu (18/3/20).
Kegiatan yang bertema Pendampingan Pengembangan E-Learning sebagai Inovasi Pembelajaran bagi Guru SMP Muhammadiyah 4 Giri ini adalah bentuk kerja sama SMP Muhammadiyah 4 Giri (Spemupat) Gresik dengan UMG.
Spemupat meliburkan siswa sesuai dengan surat edaran Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur nomor 1349/II.4/D/2020 dan 1351/EDR/II.4/D/2020.
Instruksi ini terkiat dengan kejadian mewabahnya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang membuat semua aktivitas down. Implikasinya, KBM (kegiatan belajar mengajar) terhenti.
Sebelum kegiatan pendampingan oleh Prodi FKIP Matematika, guru Spemupat mendapat materi dan praktik dalam kegiatan workshop yang dibuka langsung Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Giri Imam Puri di Aula Spemupat.
Dalam sambutannya dia menyampaikan sebagai guru Muhammadiyah yang berkemajuan, haruslah mampu mengikuti zaman. “Tidak mudah menyerah pada keadaan dikarenakan sudah berumur,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Spemupat Nung Muawanah MPd mengatakan agenda pascaworkshop adalah pendampingan implementasi e-learning.
Dijelasakan, sedianya kegiatan implementasi e-learning dilaksanakan dan dimulai bulan April selepas penilaian tengah semester (PTS), akan tetapi karena kejadian pandemik Corona sehingga kelas diliburkan.
Maka, lanjutnya, ini menjadi kesempatan praktik langsung dengan kondisi yang nyata.
Ambil Berkah dari Wabah Corona
Kepala Akreditasi dan E-learning UMG sekaligus Ketua Tim Pelaksana Sri Suryanti SPd MSi mengatakan pada kegiatan ini semua guru diajak untuk pembelajaran daring (dalam jaringan).
“Kegiatan diawali dengan penguatan konsep e-learning dilanjutkan dengan workshop pengembangan e-learning dengan Google Classroom,” katanya kepada PWMU.CO. melalui WhatsApp.
Dia menjelaskan, rencana pendampingan kali dilakukan selama tiga kali pertemuan yakni tanggal 18, 24, dan 26 Maret 2020.
Pada hari ini (Rabu, 18/03/2020), agendanya mendampingi guru-guru dalam mengelola kelas secara online. Mulai dari menyapa siswa, menyusun aktivitas diskusi, dan memberikan tugas atau kuis kepada siswa.
Yanti—sapaan akrabnya—mengungkpakan ada tiga kegiatan yang harus dilakukan dalam kegiatan e-learning. Pertama, meningkatnya pemahaman guru tentang apa itu e-learning dan contoh implementasinya.
Kedua, dihasilkan rancangan e-learning yang siap diimplementasikan. Ketiga, guru-guru mampun menerapkan e-learning secara mandiri.
Adhimatul Ilmiyah SAg, guru al-Islam Spemupat mengaku kejadikan Corona bisa dikatakan menjadi musibah bagi semuanya dan berkah dapat ilmu baru bagi semua guru Spemupat.
“Kita bisa menerapkan ilmu yang baru ini secara langsung kepada siswa kita yang saat ini di rumah,” jelasnya kepada PWMU.CO di sesi rehat.
Respon Wali Siswa Beragam
Pembelajaran daring yang dilaksanakan Spemupat beragam respon dari wali siswa. Respon yang disampaikan chatting di grup WhatsApp wali kelas ada yang mengaku sulit dan senang.
Sulikha wali siswa dari Muhammad Raditya kelas VIII B mengaku kesulitan sekaligus bingung. “Saya minta bantuan suami saat pulang kerja, karena suami lebih mengerti. Tapi, nanti kalau sudah kerja ya harus saya coba sendiri bersama anak saya,” akunya.
Lain halnya dengan chatting dari Retno Indarwati wali siswa Muhammad Faisal kelas VIII A. Dia menuliskan dalam chatroom wali kelas, “Faisal sudah submit mata pelajaran matematika tinggal yang lainnya belum.”
Sedangkan Nabilah siswa VIII B mengaku senang dengan program daring dari Spemupat. “Saya merasa senang dengan program ini. Pengalaman ini sangat menarik,” ceritanya.
Nabilah menambahkan para siswa akan memperhatikan jam online dan kapan harus closed. Tidak ada yang mungkin menggampangkan atau menunda pekerjaan tugas yang diberikan guru. (*)
Penulis Dimas Hasbi Assiddiqi. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.