
PWMU.CO– Healthy Class SMA Muhammadiyah 8 Gresik (Smamdelagres) membuat cairan antiseptik atau sanitizer sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Indonesia. Produksi sanitizer dilakukan di Laboratorium IPA Smamdelagres, Kamis (19/3/2020).
Tim pembuatan hand sanitizer diketuai Diana Ekowati SPd, lulusan Fakultas MIPA Universitas Airlangga dibantu pengajar kimia lulusan Institut Teknologi Sepuluh November dan Universitas Negeri Surabaya serta melibatkan lima siswa dari Healthy Class Smamdelagres.
Untuk membuat 1.000 ml sanitizer bahan yang digunakan terdiri dari 833,3 ml etanol 96 persen, 14,5 ml gliserol 98 persen, 41,7 ml hidrogen peroksida 3 persen, dan 110 ml aquades. Produk ini kemudian dikemas dalam botol dengan nama M8 Hand Sanitizer. Ada dua pilihan kemasan 100 ml dan 60 ml.
Diana Ekowati menjelaskan, proses pembuatannya sangat mudah. Masukkan etanol dalam wadah yang sudah bersih tambahkan hidrogen peroksida dan gliserol menggunakan gelas ukur. ”Selanjutnya masukkan air dan aduk hingga homogen. Pindahkan campuran ke dalam wadah tertutup, kemudian simpan selama 72 jam untuk memastikan tidak ada kontaminasi organisme dari botol,” katanya.
Diana, sapaan guru sekaligus laboran Smamdelagres, mengatakan, sanitizer yang dibuat bukan asal-asalan tetapi sesuai dengan formula yang dianjurkan.
”Meskipun susah mencari bahan baku etanol 96 persen, cairan pencuci tangan yang kami buat harus tetap mengikuti formula yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO),” tuturnya.
Hal ini sangat penting karena hand sanitizer ini langsung digunakan tanpa dibilas dengan air sehingga kandungan etanolnya harus di atas 60 persen. Bahkan ada beberapa virus yang baru mati dengan etanol 70 persen,” ujar Diana.
Di pasaran, sambung dia, banyak dibuat hand sanitizer dengan bahan baku etanol 70 persen, padahal setelah dijadikan hand sanitizer kadar alkoholnya pasti turun. Selain itu harga yang ditawarkan juga sangat tinggi.
”Dari situ kita punya ide untuk membuat hand sanitizer sendiri yang sesuai dengan WHO dan harga yang ditawarkan terjangkau,” imbuhnya.
Memenuhi Respon Pasar
Produksi hand sanitizer Smamdelagres awalnya untuk kalangan Perguruan Muhammadiyah Cerme. Setelah dikenalkan pada guru, karyawan, dan siswa, ternyata sanitizer ini mendapat respons sangat positif.
Permintaan mulai berdatangan dari berbagai kalangan. Dari perguruan maupun masyarakat sekitar sekolah. Merespon permintaan yang tinggi, M8 Hand Sanitizer diproduksi dalam jumlah besar dan dipasarkan ke lingkungan sekitar dengan harga terjangkau. Kemasan 100 ml produk ini dijual dengan harga Rp 35 ribu dan 60 ml dijual dengan harga Rp 25 ribu.
Salah satu kendala yang dihadapi pembuatan hand sanitizer ini adalah kelangkaan botol spray. Banyaknya orang-orang yang membuat hand sanitizer sendiri membuat botol spray di pasaran habis.

Untuk itu Smamdelagres menjual produknya dengan sistem isi ulang atau refill sehingga pembeli dapat membawa botol spray sendiri dari rumah. Harga yang ditawarkan tentu berbeda. Sebanyak 100 ml sanitizer, pembeli cukup mengeluarkan uang Rp 30 ribu.
Kepala SMAM 8 Gresik Emi Faizatul Afifah MSi mengharapkan, layanan ini dapat bemanfaat untuk siswa, guru, warga sekolah, dan masyarakat untuk membersihkan tangan setiap saat di luar rumah. (*)
Penulis Ahmad Rizal Azdka Editor Sugeng Purwanto