PWMU.CO-Masjid Umar bin Khattab Pakusari Jember diresmikan oleh perwakilan donatur dari Arab Saudi, Ahad (15/3/2020).
Masjid Umar terdiri dua lantai terletak di belakang Pondok Modern Muhammadiyah Pakusari yang didirikan oleh almarhum Kiai Suparnoto. Halaman masjid terlihat rapi dan bersih. Demikian juga dengan karpet baru berwarna hijau terhampar indah memenuhi ruangan.
Peresmian masjid berukuran 13 x 15 dilakukan perwakilan donatur dari Arab Saudi Abdullah Asy Syuwaisy. Selain masjid juga diresmikan beberapa kelas dan rumah untuk ustadz-ustadzah.
Segenap Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Pakusari hadir. Tak lupa wali murid dan masyarakat sekitar juga turut hadir memenuhi masjid di lantai satu. Sebagai tanda peresmian masjid, Abdullah bin Syuwaisy melakukan pengguntingann pita.
Dalam sambutannya, Abdullah mengatakan terima kasih tak terhingga kepada semua donatur dan para pekerja yang tak mengenal lelah menyelesaikan pembangunan masjid. Karena yang hadir sebagian besar anak-anak muda, Abdullah berpesan kepada para santri untuk tidak pantang menyerah dalam menuntut ilmu.
”Salah satu golongan yang akan mendapat naungan Allah kelak di hari kiamat adalah pemuda yang tumbuh kembang dalam perjuangan Islam,” kata Abdullah.
Terkenang Kiai Suparnoto
Dalam peresmian ini Abdullah terkenang perjuangan Kiai Suparnoto yang merintis pembangunan Pesantren Muhammadiyah Pakusari ini. Dia pun kenal dekat dengan kiai yang rendah hati ini.
”Saya juga memohon kepada semua yang hadir menyisipkan doa untuk Kiai Suparnoto. Saya terkesan dengan perjuangan beliau. Sumbangsih beliau sangat besar dalam memajukan Islam di Pakusari dengan membangun Pesantren Muhammadiyah ini,” kata Abdullah.
Semua yang hadir terdiam. Bahkan ada yang menitikkan air mata. Teringat kepada kiai yang baru berpulang ke haribaan Sang Khaliq.
Penampilan Abdullah yang ramah membuat hadirin terkesima. Ketika datang sampai pulang, Abdullah tidak berjabat tangan dan cium kening seperti biasa yang dia lakukan ketika bertemu dengan teman karibnya di Pakusari.
”Saya mendapat pesan ketika turun di Jakarta untuk tidak jabat tangan dan bersentuhan. Seiring dengan merebaknya virus Corona,” ujar Abdullah kepada hadirin.
Saat mendapat jamuan makan, Abdullah terkesan dengan suguhan teh daun mint. Segar dan nikmat. Sambil berkelakar Abdullah berkata,”Andai ada teh seperti ini, saya akan ke Pakusari tiap hari.” Abdullah meninggalkan pondok sebelum Duhur. (*)
Penulis Humaiyah Editor Sugeng Purwanto