PWMU.CO – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan pendidikan di Indonesia, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Timur mengadakan sayembara menulis surat yang ditujukan langsung untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Prof Muhadjir Effendi. Sayembara yang dikhususkan untuk pelajar se-Indonesia ini memuat opini para pelajar, baik pandangan, kritik yang membangun, harapan dan cita-cita terhadap masa depan pendidikan di Indonesia.
Ketua Umum PW IPM Jatim Wahyi Ba’dal Fitri berharap, hasil dari sayembara ini dapat dijadikan referensi penting untuk menyusun kebijakan-kebijakan yang strategis terkait pendidikan Indonesia. Baik kebijakan yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.
(Baca: Berhadiah Menarik, Ikutilah Lomba Desain Logo Komunitas Da’i Berkemajuan dan Shalat Ghaib untuk Wafatnya Ibunda dari Guru Ismuba SDM Gadung)
Wahyi menambahkan, saat ini pendidikan masih menjadikan para pelajar Indonesia sebagai subjek. Sehingga setiap ada pergantian menteri, bisa dipastikan adanya perbedaan wajah pendidikan Indonesia. Baik segi kurikulum maupun hal teknis lainnya.
”Seharusnya pelajar ini diposisikan sebagai objek yang juga harus didengar unek-uneknya. Seperti polemik wacana Full Day School (FDS) yang ditanggapi berlebihan masyarakat. Seharusnya pelajar juga didengar pendapatnya seperti apa?,” kata Wahyi, Sabtu (13/8).
Melalui sayembara ini, lanjut Wahyi, PW IPM Jatim berinisiatif memberikan sumbangsih nyata bagi kemajuan pendidikan Indonesia, yakni mengembalikan fungsi pelajar sebagai objek dalam pendidikan. Dengan begitu para pelajar Indonesia memiliki wadah yang tepat untuk menyalurkan aspirasinya secara langsung melalui tulisannya.
”Pelajar tidak perlu termakan isu yang belum tentu kebenarannya, bukan berarti juga menteri baru lalu kebijakannya baru pula. Pelajar boleh saja resah terhadap isu yang beredar. Namun, keresahan tersebut akan lebih bermanfaat jika dituangkan dalam sebuah tulisan yang lebih terarah,” cetusnya.
Senada dengan itu, Ketua Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan Syaifuddin Zuhri menjelaskan, ini sebagai wujud aspirasi representatif kami sebagai organisasi yang basis masanya adalah pelajar. Budaya literasi seperti ini harus tetap ditanamkan dikalangan pelajar. Sehingga melatih nalar kritisnya terjaga dengan baik.
“Pelajar yang kental sekali dengan gerakan pena ini sewajarnya dapat menyambut baik dengan antusiasme tinggi, untuk mengikuti sayembara ini. Sehingga rencana advokasi kepada Kemendikud dapat berjalan dengan baik,” paparnya.
Perlu diketahui, sayembara menulis ini ditujukan untuk pelajar se-Indonesia yang berusia (15-22 tahun). Karya tulis yang dilombakan berbentuk opini. Pendaftaran berlangsung sejak, Rabu (10/8) hingga, Kamis (23/8).
Untuk Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan ini dapat di akses di sosial media PW IPM Jatim melalui akun twitter @IPMJATIM, Facebook Pw Ipm Jatim ,dan Instagram ipm_jatim. Opini yang dibuat dapat dikrimkan melalui email pelajarbergerak@gmail.com dengan ketentuan naskah di ketik 800 – 1000 kata. ”Karya yang masuk nantinya akan menjadi hak milik dan berhak dipublikasikan oleh PW IPM Jatim. Bagi karya tulis terbaik akan dibukukan dan diserahkan ke Mendikbud langsung,”tukasnya. (nov/aan)
Discussion about this post