PWMU.CO – Tugas seribu kebaikan dari Mimdaka untuk siswa saat libur Covid-19. Tugas itu untuk menjaga karakter siswa selama kegiatan belajar mengaja (KBM) di rumah.
“Tugas seribu kebaikan merupakan salah satu penanaman karakter baik pada siswa selama liburan,” ujar Tineke Wulandari Kepala MI Muhamamdiyah Karangrejo Manyar Gresik (Mimdaka), Jumat (20/3/2020).
Tineke menjelaskan, ada berbagai macam penugasan selama libur di tengah wabah Covid-19. “Selain materi pelajaran yang disampaikan setiap hari sesuai jadwal pelajaran, ada juga penanaman karakter dan budaya literasi,” terangnya.
Dia menambahkan, ada ringkasan materi pelajaran dan penugasan tertulis yang disampaikan melalui pesan WhatsApp oleh setiap guru mata pelajaran.
“Selang beberapa waktu kemudian wali murid menyampaikan foto hasil pekerjaan siswa ke grup WhatsApp masing-masing kelas. Penugasan jenis ini dilakukan pada hari Senin-Kamis,” terang Tineke.
Jumat dan Sabtu yang Berbeda
Untuk hari Jumat dan Sabtu ada perbedaan penugasan. Dia mengungkapkan, pada hari Jumat siswa mendapat tugas untuk melakukan seribu kebaikan.
“Seribu kebaikan dapat berupa kegiatan beribadah, bersedekah, membantu pekerjaan rumah. Seperti membersihkan rumah, mencuci piring, membantu memasak, menyetrika pakaian dan lainnya,” papar dia.
Selama melakukan seribu kebaikan, wali siswa diminta untuk mendokumentasikan dan mengirimkan pada grup WhatsApp kelas.
“Berbeda lagi ketika hari Sabtu. Penugasan berupa penanaman budaya literasi. Hal ini bertujuan agar program literasi perpustakaan sekolah tetap dapat dilaksanakan meskipun libur sekolah,” kata Tineke.
Dia menerangkan, pada hari Sabtu siswa diminta untuk membuat sebuah cerita tentang perasaan dan pengalaman yang dialami selama libur.
Esa Laily wali siswa kelas II Lousiana Cicin Cahyani senang dengan penugasan tersebut. “Ini mengajarkan anak-anak untuk berbuat baik apalagi di hari Jumat, hari yang sangat disukai oleh Allah beserta nabinya. Apabila kebaikan ini terus dilakukan maka akan menjadi kebiasaan di kemudian harinya,” ungkapnya.
Riska, wali siswa kelas III M. Fatan Izzudin, juga sangat antusias tugas ini “Anak-anak tidak bosen dengan tugas mencatat dan mengerjakan soal mata pelajaran saja. Tapi ada penanaman karakter juga. Karena pada dasarnya melakukan pekerjaan rumah adalah termasuk seribu kebaikan juga,” kata dia.
Marufatul Ula, Wakil Kepala Bidang Kurikulum menyampaikan “Pembelajaran online belum bisa diterapkan oleh Mimdaka karena keterbatasan media dan kemampuan guru dan wali siswa di bidang IT. Namun guru tidak boleh lalai dalam memberikan tugas pada siswa.”
Dia menambakan, kinerja guru selama libur ini terus dikontrol oleh kepala madrasah. Setiap guru kelas memasukkan kepala madrasah dalam grup WhatsApp kelas I-VI. “Sehingga kepala Madrasah bisa langsung mengontrol jenis penugasan yang diberikan pada siswa,” ujarnya.
Dengan tindakan seperti ini, lanutnya, Mimdaka tetap memberikan pelayanan terbaik pada siswa meskipun harus belajar jarak jauh. (*)
Kontributor Tineke Wulandari. Editor Mohammad Nurfatoni.