PWMU.CO – Sekolah Ini semprot desinfektan mandiri untuk mencegah penyebaran Virus Corona. Itulah yang dilakukan SDM 1 Banyuwangi, Jumat-Sabtu (22-23/3/2020).
Kepala SD Muhammadiyah (SDM) 1 Banyuwangi Yudha Asbudin SPd menyampaikan merebaknya Virus Corona tidak hanya menimbulkan ketakutan, tetapi juga menumbuhkan semangat untuk terus berusaha meminimalisir dampaknya.
“Kami melakukan koordinasi dan konsultasi jauh hari sebelum pemerintah menetapkan lockdown di daerah masing-masing,” ujarnya.
Kesempatan belajar di rumah bagi siswa, sambungnya, dimanfaatkan maksimal oleh pihak sekolah untuk melakukan penyemprotan desinfektan di area sekolah.
“Tindakan sigap dan mandiri yang dilakukan sebagai bentuk kepedulian sekolah terhadap kasus Corona yang menyerang Indonesia,” imbuhnya.
Sasaran Penyemprotan Desinfektan
Sasaran penyemprotan desinfektan mandiri adalah ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, UKS, area kantin, selasar, tangga penghubung lantai dasar dan lantai 2, gerbang sekolah dan masjid perguruan.
“Kami memiliki relawan yang sigap tanggap menghadapi kasus darurat ini. Koordinasi dengan pihak terkait terutama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi dan instansi terkait lainnya tidak hanya untuk SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi saja, tapi juga untuk persyarikatan umumnya,” ungkapnya.
Mengingat begitu banyaknya tempat yang menjadi prioritas pemerintah untuk di semprot desinfektan, lanjutnya, maka SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi melakukan penyemprotan desinfektan secara mandiri.
“Terkait dengan kegiatan tersebut koordinasi intens dengan BPBD terus dilakukan termasuk komposisi desinfektan yang dipakai untuk tempat- tempat publik atau fasilitas umum,” jelasnya.
Jenis Desinfektan
Beberapa desinfektan yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:
- Mengandung zat aktif N-(3-aminopropyl)-N-dodécylpropane-1,3-diamine. Contoh di pasaran dengan nama Netbiokem.
- Mengandung zat aktif hidrogen peroksida. Contoh di pasaran dengan nama Sanosil.
- Larutan kaporit (bisa memakai pemutih sebagai alternatif).
- Lysol atau karbol (paling mudah ditemui di pasaran).
Cara pemakaiannya adalah disemprotkan atau sprai ke permukaan benda-benda yang sering dipegang banyak orang.
Seperti gagang pintu, tempat duduk umum, pegangan eskalator, pegangan angkutan umum, pagar pengaman di mall, keyboard ATM, troly, tombol lift dan yang lainnya.
Perbandingan campuran antara desinfektan dan air adalah 1:15. Artinya 1 liter desinfektan dilarutkan dalam 15 liter air.
“Penyemprotan desinfektan secara mandiri ini selain meringankan beban pemerintah juga sebagai wujud kesadaran kami akan arti pentingnya mengantisipasi,” terangnya.
Periksa Suhu Tubuh
Menurut Yudha Asbudin regulasi yang akan diberlakukan saat nanti anak -anak mulai masuk sekolah adalah di mulai dari gerbang tengah.
“Petugas atau guru yang hari itu piket akan memeriksa suhu tubuh siswa – siswi dan guru dengan menggunakan pengukur suhu. Kemudian anak-anak diarahkan untuk cuci tangan dengan sabun sesuai dengan ketentuan WHO,” paparnya.
Saat menuju kelas, sambungnya, anak-anak tidak diperkenankan untuk menyentuh barang yang tidak penting seperti pegangan tangga dan lain sebagainya. Terakhir saat di kelas, tangan anak-anak akan di semprot dengan hand sanitizer.
“Upaya demi upaya untuk meminimalisir dampak penyebaran Virus Corona sudah maksimal. Upaya terakhir adalah dengan berdoa, menjaga kebersihan diri dan tetap semangat menjaga kesehatan pribadi,” tuturnya.
Apresiasi dari BPBD
Sementara itu Kasie Kebencanaan BPBD Banyuwangi Eka Muharram menyambut baik semua usaha mandiri yang dilakukan oleh SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi.
“Terima kasih untuk kesigapan dan kemauan usaha mandiri yang dilakukan mengingat keterbatasan tenaga kami. Ikut andilnya masyarakat dalam meringankan tugas BPBD menjadi penyemangat baru bagi kinerja kami kedepannya,” jelasnya.
Sekolah ini telah memberi contoh, ayo sekolah lain! (*)
Penulis Yulia Febrianti. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.