PWMU.CO-Hajatan manten di tengah wabah virus Corona juga mengikuti protokol kesehatan. Itu dilakukan Bendahara Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Tanggul Jember Hj Cholis Subiyanah ketika punya gawe menikahkan cucu pertamanya, Sabtu (21/3/2020).
Pernikahan Furna Khubbatalillah Lc dengan Muhammad Tri Andoyo SPdI diadakan di rumah di Jalan Dr Subandi Patemon Tanggul dipasang tenda besar. Tapi ada yang beda dari biasanya. Sekitar pukul 16.00 resepsi dimulai, tamu undangan diminta mencuci tangan di air pancuran sebelum masuk ruangan.
Air pancuran disediakan dekat penerima tamu. Ada juga pilihan hand sanitizer yang dibawa oleh penerima untuk disemprotkan ke tangan para undangan.
Tampak Anisa Mujahiddah Li Bahaudin Harahap, salah satu cucu Subiyanah,santri Mualimat Yogyakarta yang dipulangkan terkait maklumat pesantren untuk memulangkan santri selama merebaknya Corona menyemprotkan hand sanitizer kepada para undangan.
Menurut Hj Farida Nur Anisah SAg, ketua PCA Tanggul yang juga salah satu menantu mengatakan, banyak pertimbangan sebelum hari H pernikahan. Apakah resepsi tetap dilaksanakan atau tidak di tengah merebaknya virus Covid 19. Mereka pun sampai konsultasi ke Kantor Camat dan Puskesmas sebelum menggelar hajatan pengantin ini.
”Setelah kami konsultasikan dengan kecamatan dan Puskesmas, acara boleh dilaksanakan dengan syarat semua tamu harus mencuci tangan dengan hand sanitizer dan menyediakan pancuran,” kata Farida.
Akad nikah berjalan lancar. Demikian juga dengan resepsinya. Karena yang mempunyai gawe tokoh Aisyiyah dan sebagian besar keluarga adalah aktivis Muhammadiyah dan ortom-ortomnya, suasana resepsi seperti perhelatan acara besar Muhammadiyah.
”Saat pertama datang sampai pulang bertemu dengan warga Muhammadiyah dan ortomnya, seperti datang ke acara Muhammadiyah saja,” celetuk Dyah Kusumastuti SPsi, aktivis Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasyiah Tanggul.
Hajatan Manten Sekaligus Acara Reuni
Sementara itu Dr Yayuk Fauziah MAg, orang tua mempelai perempuan yang juga dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Sidoarjo berharap yang terbaik untuk pernikahan anaknya. Pernikahan yang sakinah mawaddah wa rahmah.
”Saya berharap karier akademik kedua mempelai tetap berlanjut meskipun sudah menikah. Furna mendapat beasiswa dari KBRI untuk melanjutkan S2 ke Brunai Darussalam. Insyaallah suaminya juga menyusul. Yang lebih penting dari itu, saya berharap dari pernikahan ini, mereka mempunyai kontribusi besar terhadap perkembangan Muhammadiyah ke depannya,” ujar Yayuk.
Pernikahan ini pun seperti ajang reuni bagi beberapa tamu undangan. Tepatnya seperti reuni Nasyiah. Yayuk yang pernah menjadi Ketua PCNA Tanggul periode 2001-2005 dan sekarang menetap di Sidoarjo bertemu dengan beberapa undangan yang juga pernah aktif di Nasyiah Tanggul.
”Ah, kita semakin tua saja ya, tak terasa sudah jelita, jelang lima puluh tahun,” kelakar Heniati, ketua Majelis Kesejahteraan Sosial PCA Tanggul. Rata-rata emak-emak mantan Nasyiah ini mempunyai putra putri usia kuliah.
Mereka semua berharap semua putra-putrinya meneruskan jejak langkah perjuangan emaknya untuk membesarkan Muhammadiyah. (*)
Penulis Humaiyah Editor Sugeng Purwanto