PWMU.CO– Lazismu Jatim mendapatkan bantuan 400 kg produk olahan ikan dari PT Kelola Mina Laut (PT KML) untuk tim relawan penyemprot disinfektan anti virus Corona.
Produk berupa tempura, scallop, otak-otak, kentang, edamame diserahkan Manajer Logistik PT KML Mohammad Faris Ma’ani kepada Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jl. Kertomenanggal Surabaya, Selasa (24/3/2020).
Ketua Lazismu Jatim Zainul Muslimin mengatakan, dukungan makanan berupa produk olahan ikan ini sangat membantu kebutuhan makanan anggota tim relawan yang berjumlah 500 orang yang tersebar di daerah Jawa Timur.
”Sejak Senin Lazismu telah memberi ransum makanan untuk tim relawan demi menjaga staminanya. Ransum itu berupa susu, multivitamin, makanan suplemen, minuman elektrolit, nasi kalengan produk Lazismu, Rendangmu dan Kornetmu,” kata Zainul.
Nasi kalengan ada nasi soto dan rawon. Sedangkan Rendangmu dan Kornetmu merupakan produk Lazismu dari daging kurban yang diterima tiap tahun. Stok makanan ini memang dibuat khusus untuk menghadapi kebencanaan.
”Bantuan makanan dari PT KML akan menambah porsi ransum untuk tim relawan sehingga makin bertambah stamina dan kesehatannya,” tuturnya.
Suplai Makanan untuk Tim Medis
Zainul menjelaskan, Lazismu juga memberikan ransum makanan ini untuk tim medis anti Corona dari RS Aisyiyah Fatimah Banyuwangi, RS Aisyiyah Ponorogo, RS UMM, RS Muhammadiyah Lamongan dan RS Siti Khodijah Sepanjang.
Dikatakan, ransum makanan yang diberikan sama porsinya. Saat ini stok Kornetmu dan Rendangmu di Lazismu Jatim 4.000 kaleng. Nasi soto dan rawon kaleng masing-masing 1.000 kaleng. ”Di masing-masing Lazismu daerah sudah tersedia stoknya tinggal membagikan,” tuturnya.
Mohammad Faris mengatakan, PT KML selalu bergabung dengan kegiatan Lazismu di daerah Jatim setiap ada bencana. Bersyukur selalu dilibatkan dalam kegiatan kemanusiaan karena berdampak baik bagi bisnis perusahaan,
“Ini merupakan corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan kami. Hubungan baik PT KML dengan Lazismu Jatim terjalin lama karena ketua Lazismu dan direktur sama-sama lulus IPB,” katanya.
Zainul Muslimin menambahkan, dia juga membuka donasi untuk kegiatan semprot disinfektan. Saat ini sudah masuk donasi Rp 17,25 juta. Lazismu juga membuat jaring pengaman sosial untuk warga dhuafa yang rentan selama wabah Corona merebak.
Mereka yang rentan itu seperti tukang bakso, Ojol, pedagang makanan, yang biasa berdagang di sekolah dan kantor sekarang sepi tidak ada pembeli. Penghasilan mereka turun drastis. Karena itu Lazismu memberikan kaum dhuafa ini bantuan beras 5 kg, gula yang cukup untuk makan lima hari.
Dia juga melaporkan, tim penyemprot disinfektan yang bekerja pada 20-24 Maret sudah bergerak di 21 kabupaten/kota melibatkan 247 personal. Jumlah tempat yang disemprot sebanyak 458 masjid/mushola, 205 sekolah, 52 kantor, 12 panti asuhan, 4 RS/klinik, 12 gereja/pura, 74 fasilitas lainnya.
”Selama empat hari itu sudah menghabiskan cairan disinfektan 365 liter. Cara penggunaannya 1 liter disinektan dicampur 200 liter air untuk disemprotkan ke tempat yang dituju,” ujarnya. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto