PWMU.CO– Aksi penyemprotan disinfektan oleh Lazismu-MDMC Pacitan untuk mengurangi penyebaran virus Corona memasuki hari yang ketiga, Rabu (25/03/2020). Sasaran kegiatan ini tidak hanya gedung Amal Usaha Muhammadiyah tapi juga milik NU.
Ketua MDMC Pacitan Agus Hadi Prabowo mengatakan, aksi kemanusiaan tidak mengenal batas suku, warna kulit, agama ataupun organisasi tertentu.
“Kami menerima permintaan dan melayani penyemprotan pada bangunan siapa saja, tanpa memandang latar belakangnya,” sambung Agus yang juga menjabat Kasi Haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pacitan ini.
Rabu hari ini aksi tim penyemprot tidak hanya mendatangi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), namun juga melakukan penyemprotan di gereja dan masjid milik Nahdlatul Ulama. Seperti Masjid Kamsinah yang terletak di Kelurahan Pucangsewu milik jam’iyah NU. “Hari ini kami memulai kegiatan dari masjid ini,” kata Nurolin, sekretaris MDMC Pacitan.
“Selain berdasarkan pada program kita sendiri, kegiatan ini juga didasarkan pada permintaan dari masyarakat seperti dari gereja maupun masjid,” sambung Nurolin.
Menurut dia, aksi-aksi kemanusiaan seperti ini seringkali bisa menjadi jembatan komunikasi antar agama ataupun organisasi yang semula berbeda prinsip dan keyakinan.
Agus Hadi Prabowo mengatakan, semangat yang menggerakkan mereka melakukan aksi ini kecil tapi berarti. “Upaya yang dilakukan Muhammadiyah mungkin kecil. Namun ibarat burung kecil yang membawa air di paruhnya untuk memadamkan api saat membakar ibrahim, demikian juga yang kami lakukan,” jelas Agus.
“Hal yang paling utama adalah keberpihakan kita pada upaya pencegahan penyebaran virus ini, semoga hasilnya sesuai dengan yang kita lakukan,” katanya lagi. Tim terdiri MDMC dan Lazismu Pacitan.
Sampai hari ketiga ini lebih dari 30 lokasi yang sudah dilakukan penyemprotan oleh tim penyemprotan Pacitan tanpa melihat perbedaan organisasi ataupun lainnya. (*)
Penulis Muh. Isa Ansori Editor Sugeng Purwanto