PWMU.CO – Optimalkan life skill, SD Muhammadiyah 1 (Mutu) Bawean menugaskan siswanya banyak membantu kegiatan orangtua di rumah selama libur Covid-19.
Libur karena wabah Covid-19 yang telah berlangsung sejak 16 Maret 2020 ini mengakibatkan SD Mutu Bawean memberlakukan belajar dan bekerja di rumah bagi siswa dan gurunya.
Kepala SD Mutu Bawean Rahmawati mengatakan, sejak hari pertama libur sekolah, guru sudah diinstruksikan membuat ringkasan materi dan worksheet tiap mata pelajaran. Ia mengaku pembelajaran dengan metode daring (dalam jaringan) belum bisa diterapkan di sekolahnya.
Hal itu, kata dia, karena berbagai keterbatasan dari kondisi orangtua siswa. “Tapi hal itu bukan masalah karena esensi liburan kali ini bagaimana siswa tetap bisa belajar meskipun di rumah dan guru bisa mengajar dari rumah apapun metodenya,” jelasnya, Jumat (27/3/20).
Rahmawati mengatakan, kontrol kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru sampai saat ini dari grup WhatsApp. Dijelaskan, tiap hari guru membagikan materi pelajaran dan pengayaan dalam bentuk worksheet yang harus dikerjakan siswa.
Pembelajaran Hidup Bersih di Rumah
Guru Kelas 1 Rusa Nur Laily menambahkan, terkadang juga siswa diminta mengerjakan latihan soal dalam buku paket yang sesuai dengan jadwal pelajaran hari itu. Menurutnya, kegiatan belajar di rumah tidak lepas dari peranan orangtua mendampingi siswa.
“Informasi yang dibagikan guru di grup WhatsApp akan diterima orangtua. Kemudian anak akan didampingi oleh orangtua untuk belajar. Foto kegiatan siswa belajar di rumah akan dibagikan di grup,” jelasnya.
Sebagai penerapan dari kegiatan Jumat bersih yang selalu dilakukan siswa di sekolah usai shalat Dhuha, Nur Laily meminta siswa melakukan kegiatan bersih-bersih rumah membantu orangtua.
“Tiap Jumat biasanya kita adakan kegiatan Jumat bersih, yaitu kegiatan membersihkan lingkungan sekolah mulai dari halaman sekolah, ruang kelas, ruang makan, ruang baca, mushallah sekolah, kamar mandi, dan tempat wudhu,” ujarnya.
Ia berharap anak-anak bisa optimalkan kebiasaan baik yang sudah diterapkan di sekolah selama liburan di rumah. Ia meminta kepada orangtua siswa untuk mengajak anak-anak membersihkan rumah. “Lalu foto kegiatannya dibagikan di grup. Apalagi liburan kali ini kan penyebabnya karena ada virus Corona yang mudah menular. Jadi anak-anak harus dibiasakan hidup bersih,” tuturnya.
Siswa dan Orangtua Senang Optimalkan Life Skill Anak
Anies Magda, siswa kelas I Rusa mengaku senang belajar di rumah selama libur Covid-19. “Di rumah membuat prakarya ditemani ibu, shalat berjamaah di rumah bareng keluarga. Tapi aku kangen temen-temen,” ungkapnya.
Ibunya, Elvy Sulusiyah mengatakan tidak keberatan menemani anak belajar di rumah, juga membantu mengerjakan worksheet dari ustadz-ustadzah. “Sejauh ini belum menemukan kesulitan saat menemani anak belajar di rumah,” ujarnya senang.
Sementara itu, Nur Khalilah, ibu dari Denendra Kenzie mengaku kaget saat mengajak putranya bersih-bersih rumah. “Anaknya gak nolak. Tapi malah dengan senang hati membantu saya beres-beres rumah, mulai dari menyapu halaman, ngepel, siram-siram tanaman, bahkan setelah makan, piringnya dicuci sendiri,” ungkapnya bangga.
Khawatir anaknya yang masih berusia tujuh tahun itu lelah, Nur Khalilah melarangnya membantu. Tetapi jawaban Denendra Kenzie membuatnya semakin terkejut.
“Eson tak lepang ma, eson kelabhen kanak-kanak è berseh-berseh kean bedhe sekolah,” kata Nur Khalilah menirukan ucapan anaknya dalam bahasa Bawean, yang artinya, “aku gak capek ma, aku sama temen-temen juga bersih-bersih di sekolah”.
Ia tak menyangka anaknya bisa mandiri. Ia baru menyadari ternyata di sekolah anak-anak selalu diajarkan membersihkan lingkungan sekolah secara mandiri. Nur Khalilah berharap semoga penerapan kegiatan kemandirian seperti ini semakin ditingkatkan di sekolah.
“Anak-anak menjadi belajar menjaga lingkungan dan anak bisa menjadi pribadi yang bermanfaat untuk kita orangtua dan lingkungan sekitar,” ungkapnya. (*)
Penulis Nur Laily. Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.