PWMU.CO-Lockdown di Malaysia mendorong PCIM setempat bergerak membantu WNI yang terdampak. Mereka mengadakan Bakti Sosial (Baksos) Covid 19 membagikan sembako. Kegiatan fokus pada pembukaan hotline pengaduan dan pengadaan bahan pangan pokok bagi WNI.
Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia Dr Sonny Zulhuda menjelaskan, dalam menggalang dan menyalurkan donasi untuk warga yang memerlukan berjalan dengan baik sejak hari-hari pertama Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) , begitu istilah di sini untuk lockdown.
”PCIM menerima dukungan dari banyak komunitas Indonesia di Malaysia, mulai dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur maupun dari berbagai komunitas WNI lintas kelompok. Mudah-mudahan inisiatif PCIM ini menjadi amal jariyah dan sunnah hasanah,” kata Sonny Zulhuda, Jumat (27/3/2020).
Diceritakan, pemerintah Malaysia menerapkan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) sejak 18 Maret hingga 14 April 2020. Praktis telah menghentikan segala aktivitas sosial, keagamaan, perniagaan dan lainnya, baik di sektor pemerintah maupun swasta. Kelompok maupun individu. Hanya sebagian kecil aktivitas penting yang masih dibolehkan.
”Meski banyak keterbatasan dan kekangan, kita yang masih sehat bersyukur karena masih bisa berkomunikasi dengan keluarga dan sahabat meski dari jarak jauh,” ujar Sonny.
Donasi yang diterima dari berbagai komponen masyarakat Indonesia dan Malaysia memberikan semangat dan dorongan untuk rekan-rekan yang berjibaku di lapangan, yang dimotori oleh Majelis Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan Umat (MPSKU) PCIM Malaysia.
Namun tak dapat disangkal, sambung Sonny, dengan memanjangnya masa pembatasan akibat krisis Covid-19 ini, berpanjangan pula kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya Warga Negara Indonesia (WNI).
Misalnya, kesulitan menyambung aktivitas atau sekadar bertahan hidup. Penyebabnya bisa karena proyek yang terhenti, kerja yang diliburkan, pergerakan yang dibatasi, ataupun gaji yang tertunda akibat lockdown di Malaysia. .
Menggalang Donatur
PCIM menggalang donatur dan menggerakkan semua komponen untuk bergerak membantu WNI yang telantar karena kondisi wabah Corona ini.
Misalnya, Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah (PRIM/PRIA) dan IMM Malaysia telah membantu identifikasi target penerima paket sembako. Ibu-ibu Aisyiyah (PCIA) Malaysia membuat dan menyediakan lebih dari 300 masker untuk dibagikan.
MDMC Malaysia pula mensuplai Alat Pelindung Diri (APD) untuk para petugas termasuk masker profesional, sarung tangan dan juga pakaian plastik.
Sonny menjelaskan, dalam fasa minggu pertama per hari ini, Jumat, 27 Maret 2020, sebanyak 158 paket sembako dan 150 masker telah disalurkan ke penerima di Kuala Lumpur dan Selangor.
”Sebagian mereka adalah mahasiswa Indonesia di beberapa Perguruan Tinggi dan sebagian besar lainnya adalah pekerja migran Indonesia terdampak. Gerakan ini insyaallah terus berjalan sesuai kondisi di lapangan.
Dia mengajak semunya bermunajat kepada Allah agar kita semua terhindar dari segala penyakit dan mara bahaya. (*)
Editor Sugeng Purwanto