PWMU.CO – AMM-Aisyiyah Sidoarjo produksi hand sanitizer, Jumat (27/3/20). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19.
Yang menarik, kegiatan bersama yang dilakukan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo, itu menjadikan kantor PDA Sidoarjo sebagai laboratorium pembuatan hand sanitizer.
Koordinator produksi hand sanitizer sekaligus Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sidoarjo Yudi Prianto menyatakan, keinginan berbagi pada masyarakat terhalang produk tersebut yang semakin langka.
“Kami ingin berbagi hand sanitizer kepada masyarakat, tapi kesulitan untuk membelinya, karena barangnya langka,” ujar Waka Kesiswaan Smamda Sidoarjo itu.
Karena kondisi tersebut, lanjut dia, AMM dan PDA Sidoarjo memutuskan untuk membuat produk hand sanitizer sendiri. “Lebih murah, karena pengadaan semua bahan produk tersebut secara langganan,” ungkapnya.
Bentuk Kepedulian dan Tanggungjawab Ilmu
Di tempat yang sama, Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Sidoarjo Istiqomah mengaku kegiatan yang dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat. “Harga hand sanitizer di pasaran semakin mahal karena diburu banyak orang. Akhirnya pedagang menaikkannya berkali lipat,” paparnya.
Untuk itu, sambungnya, kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab ilmu dalam menghadang Covid-19. “Ikhtiar ini sebagai bentuk tanggungjawab kami karena memiliki ilmu terkait peracikan hand sanitizer sesuai prosedur yang berlaku,” ungkap Isti.
Dia juga menambahkan, setelah diproduksi, produk tersebut akan dibagikan pada khalayak. “Nantinya, hand sanitizer ini akan kami bagikan pada ojek online (ojol) dan tukang becak. Selain itu juga ada tambahan sembako. Semoga dapat meringankan beban mereka selama masa pagebluk ini berlangsung,” jelasnya.
Di sisi lain, proses produksi hand sanitizer tersebut dikawal langsung Ketua PDA Sidoarjo Siti Zubaidah. Sejak awal, Zubby, sapaannya, memang terlibat dalam kegiatan yang digagas anak-anak muda Muhammadiyah Sidoarjo tersebut.
Kabupaten Sidoarjo, menurut Zubby, sudah masuk zona merah. “Maka perlu kiranya Aisyiyah dan AMM Sidoarjo peduli dengan kondisi masyarakat Sidoarjo yang terjangkit Covid-19,” tuturnya. Maka, sambungnya, Aisyiyah dan AMM perlu ikut menyosialisasikan pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat.
Meski demikian, lanjut dia, masyarakat diminta tidak panik. “Tetap tenang dan terus berikhtiar agar segera bebas dari wabah. Karena kepanikan yang berlebihan memengaruhi imunitas dalam tubuh,” pesan Zubby.
Untuk memastikan hand sanitizer buatan AMM-Aisyiyah Sidoarjo sesuai standar dinas kesehatan dan BPOM, kegiatan ini langsung diawasi Laboran SMAMDA Sidoarjo Arrida Zulfia Ulfa. Turut hadir dalam proses produksi tersebut, Sekretaris Kwarda Hizbul Wathan dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sidoarjo. (*)
Penulis Ernam. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.