PWMU.CO – Masyarakat Dukun diberi disinfektan oleh SMAM 5 Dukun sebagai bentuk rasa peduli terhadap sesama dan lingkungan tentang hidup sehat.
Inilah yang dilakukan SMA Muhammadiyah 5 Dukun Gresik di tengah wabah Corona, Sabtu (28/3/20). Pembuatan disinfektan ini sebagai upaya turut serta dalam membasmi pandemi wabah Corona.
Di Laboratorium IPA SMAM 5 Dukun Gresik siswa membuat disinfektan di bawah bimbingan guru kimia Wihdati Suryani MSi dan mendapat pengawasan langsung dari dr Danny, Direktur Klinik Muhammadiyah Dukun Gresik.
Hanya saja, rencana siswa yang tergabung di Class Passion Kesehatan siswa SMAM 5 Dukun juga membuat hand danitizer gagal dilaksanakan karena kelangkaan bahan baku. Dengan kelangkaan bahan baku ini siswa hanya fokus membuat disinfektan yang akan dibagikan kepada warga masyarakat sekitar lingkungan sekolah.
Desinfektan sesuai Rekomendasi LIPI
Siswa SMAM 5 Dukun membuat disinfektan sesuai dengan rekomendasi Kementrian Kehatan Republik Indonesia dan LIPI. Siswa yang tergabung dalam Class Passion Kesehatan ingin menjaga penyebaran virus supaya tidak meluas di tengah-tengah masyarakat, begitu juga di sekolah. Dengan bimbingan guru dan dokter mereka membuat disinfektan untuk sterilkan lingkungan dari Vurus Corona.
Kegiatan ini bisa terlaksana berkat kerja sama dengan Lazismu Kantor Layanan (KL) Dukun. Hasil pembuatan disenfiktan disalurkan kepada seluruh guru, karyawan, siswa SMAM 5 Dukun dan masyarakat sekitar serta tempat-tempat ibadah dan sosial melalui Lazismu KL Dukun.
Upaya ini untuk melayani kebutuhan masyarakat luas dalam rangka untuk pencegahan pandemi Covid-19.
Wakasek Bidang Kesiswaan Zainul Arifin SPd MPd mengusulkan agar apa yang sudah dilakukan ini tidak cukup di sini. Perlu ada tindak lanjut yang bisa dirasakan oleh warga.
“Kalau bisa dilanjutkan dengan penyemprotan di rumah warga sekitar, masjid/musholla dan tempat lain yang membutuhkan. Semoga wabah corona ini bisa segera selesai dan warga terhindar dari wabah ini,” tandasnya. (*)
Penulis Agus Muhammad Hasbi. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.