PWMU.CO – Testimoni pasien sembuh Covid-19 disampikan oleh Yetty Sri Wulan asal Surabaya yang dirawat di RSU Dr Soetemo Surabaya.
“Terima kasih. Saya sudah sembuh. Terima kasih kepada Gubernur dan tim medis RSU Dr Soetomo Surabaya, saya sudah dinyatakan sembuh,” katanya.
Wanita berusia 76 tahun ini tidak dapat menyembunyikan kegembiraanya setelah dinyatakan sembuh oleh Tim MediS RSU Dr Soetomo Surabaya. Pasalnya, di umur 76 adalah masa yang sulit bagi penderita untuk bisa disembuhkan.
Dalam testimoni di hadapan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Yetty menceritakan dirinya terkena Virus Corona pada tanggal 14 Maret 2020. Sejak itu dia dinyatakan positif.
Yetty kemudian dirawat di RSU Dr Soetomo Surabaya. Selama menjalani isolasi, tim medis berupaya keras untuk menyembuhkan wanita itu. Tepat Selasa (31/3/2020) ini, Yetty dinyatakan sembuh.
“Sekali lagi terima kasih atas perawatan tidak mengenal lelah seluruh tim medis,” katanya dalam rekaman video yang dilakukan di rumah sakit dan didengarkan di Gedung Negera Grahadi Surabaya.
Khofifah Indar Parawasa yang mendengarkan testimoni tersebut mengaku senang. “Ini membuktikan bahwa keras tim medis tidak sia-sia,” ujarnya.
Up Date Covid-19 di Jatim
Dalam kesempatan yang sama, Khofifah juga menyampaikan perkembangan penanganan Virus Corona di Jatim. Pers Selasa (31/3/2020) pasien positif Covid-19 di Jawa Timur bertambah 2 orang. Hingga pukul 18.00 WIB total pasien berjumlah 93 orang.
“Yang terkonfirmasi positif ada 93. Ada tambahan 2 positif baru. Gresik tambah 1 orang, Madiun juga tambah 1 orang,” kata.
Dia emenjelaskan, untuk pasien yang meninggal tidak mengalami penambahan. Artinya tetap berjumlah 8 orang. Sedangkan pasien sembuh juga mengalami penambahan 1 orang. Total pasien yang sudah terkonversi negatif berjumlah 17 orang.
Sementara berdasarkan hasil tracing, untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) juga terjadi peningkatan cukup signifikan. Yang PDP ada 420 orang dan ODP ada 6.565 orang. (*)
Penulis Faishol Taselan. Editor Mohammad Nurfatoni.