Tugas Proyek Seru Siswa Matsmunam

Tugas proyek siswa Matsmunam Banyutengah Panceng berupa kebaikan-kebaikan dalam membantu orangtua di rumah, Senin (16/3/20).
Andi Firdaus mengupas biji jagung saat membantu orang tua di rumah (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Tugas proyek siswa Matsmunam Banyutengah Panceng berupa kebaikan-kebaikan dalam membantu orangtua di rumah, Senin (16/3/20).

Siswa MTs Muhammadiyah 6 (Matsmunam) Banyutengah Panceng memindah proses belajar di sekolah menjadi belajar di rumah dengan istilah bekerja di rumah.

Merebaknya wabah virus covid-19 ini mengharuskan siswa melaksanakan pembelajaran secara mandiri, KBM daring (dalam jaringan).

Seperti halnya yang dilakukan guru Matsmunam Lukman Hakim MPd dan Drs Ahsan. Kedua guru ini memberi tugas daring yang berkaitan dengan istilah serta cara menangulangi Covid-19.

Tugas Proyek Melakukan Kebaikan di Rumah

Tugas kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah tidak hanya berkaitan dengan materi, tetapi juga berupa aktivitas kebaikan.

Kepala Matsmunam Anshori SThI menulis pesan melalui WhatsApp di grup kelas menuliskan pesan, “Untuk anak-anakku yang sedang proses belajar daring” tulisnya.

Siswa Matsmunam membuat tugas proyek, yaitu menuliskan kebaikan-kebaikan yang dilakukan selama masa pembelajaran di rumah dalam bentuk cerita.

Hasil tugas siswa bisa langsung ditulis lewat WA yang disertai bukti berupa foto atau video saat melakukan kebaikan.

Saidatun Zahruh menjemur pakaian saat membantu orang tuanya di rumah (Istimewa/PWMU.CO)

Hal ini seperti yang dilakukan Saidatun Zahroh. Siswa yang duduk di kelas VII ini menulis cerita tentang kegiatan yang membantu orangtua di rumah.

“Di pagi hari, saya membantu memasak untuk sarapan, menyapu dan membersihkan rumah, lalu mencuci piring dan baju,” ceritanya.

Setiap sore, Izzah—sapaan akrabnya—-melakukan kegiatan membuat makanan untuk dijual, lalu melipat baju kering yang habis di cuci hingga memasukkannya ke dalam lemari.

Cewek ini juga membantu pekerjaan orangtua, mulai dari membersihkan kamar mandi, membersihakn belakang rumah serta kamar rumah.

“Setiap hari saya membantu orangtua agar dapat meringankan bebannya. Saya tidak pernah lupa kewajiban sebagai anak. Saya sangat beruntung mempunyai orangtua yang sangat baik,” ujarnya.

Hal yang berbeda dilakukan Andi Firdaus. Siswa kelas IX ini ikut menyapu rumah dan membantu orangtua membelikan semen.

“Ya menyapu rumah, belajar bersama adik dan membantu ayah membelikan semen,”

Andi pun lebih rajin melaksanaka shalat. Ketika, lanjutnya, mendengar suara adzan langsung bersiap-siap berangkat ke masjid untuk menunaikan ibadah sholat jamaah.

Saat berangkat ke masjid, akunya, selalu minta izin dan bersalaman dengan orangtua terlebih dahulu. Pun demikian, ketika kembali dari masjid dan hendak masuk rumah, selalu mengucap salam.

Andi pun ketika hendak tidur, selalu membersihkan dan merapikan tempat tidur terlebih dahulu, membaca doa serta ayat kursi supaya tidak diganggu oleh setan dan bisa tidur dengan nyaman.

“Di hari berikutnya, saat siang hingga sore hari, saya membantu orangtua mengupas biji jagung sambil menyaksikan televisi biar tidak bosan,” tandasnya. (*)

Penulis Anshori. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version