Siswa SD Muwri juga dukung tim medis yang sedang berjuang—bahkan mempertaruhkan nyawa—menangani wabah Covid-19.
PWMU.CO – Dukungan berupa simpati dan empati pada para tenaga medis—baik dokter maupun perawat—terus berdatangan.
Sebelumnya siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik membuat poster dan video sebagai ungkapan simpati pada mereka. Bahkan ungkapan itu mendapat respon haru dari dokter dan perawat.
Kini hal serupa dilakukan siswa SD Muwri (SD Muhammadiyah 1 Wringinanom). Mereka juga memberikan dukungan untuk tenaga medis yang sedang berjuang memberantas Virus Corona. Dukungan dan rasa terima kasih itu disampaikan dalam sebuah video dan poster yang mereka buat sebagai salah satu tugas pembelajaran daring, Rabu (1/4/2020).
Berbagai respon positif ditunjukkan siswa SD Muwri dalam penugasan ini. Salah satunya adalah Annisa Wulandari Syafitri siswi Kelas IV Sa’id bin Zaid yang merasa bangga dengan perjuangan tim medis di garda terdepan. Siswi yang menyukai warna biru itu berharap Indonesia segera terbebas dari wabah virus corona dan semua dapat melakukan aktivitas seperti sedia kala.
“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada dokter yang sudah berjuang melawan virus corona. Jangan menyerah dokter. Kami ingin virusnya cepat hilang dari Indonesia dan kita bisa sekolah seperti biasanya,” ucapnya.
Bantu Tim Medis dengan #dirumahsaja
Hal serupa diutarakan Lexa Nico Alfarizky dalam video yang diunggahnya di Whatsapp Group (WAG) kelas. Siswa yang gemar bermain sepak bola ini juga mengingatkan teman-temannya untuk membantu tim medis dengan cara tetap di rumah walaupun sekolah libur.
“Terima kasih kepada seluruh dokter dan tenaga medis lainnya yang telah berjuang di baris terdepan penanganan Covid-19. Untuk teman-teman, kita bantu mereka dengan cara tetap di rumah. Semangat untuk semuanya,” ujarnya.
Berbeda dengan Lexa Muhammad Naufal Al Farhani. Dia membuat potongan video dan digabung dalam satu video menarik yang berisi dukungan dan do’a untuk tim medis yang berjuang melawan corona. Dalam video tersebut Naufal memakai masker gas yang biasa dipakai petugas khusus. Dia ingin menyampaikan keprihatinannya terhadap petugas medis yang kekurangan Alat Pelindung Diri (APD).
“Kasihan dokter yang merawat pasien corona tanpa alat pelindung diri yang benar. Itu kan membahayakan nyawa mereka. Ayah punya masker ini satu dan selalu dipakai untuk melindungi dirinya saat bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran,” katanya polos.
Lebih dari dua pekan SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) Gresik melakukan pembelajaran jarak jauh akibat diberlakukannya kebijakan semi lockdown oleh pemerintah. Dengan adanya tugas ini diharapkan siswa tetap dapat mengintegrasikan Higher Order Of Thinking Skill (HOTS) pada pembelajaran daring. (*)
Kontributor Khoirunnisa Co-editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni