PWMU.CO – Ada pasien positif Corona berkeliaran. Ketua Gugus Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Johni Wahyuhadi menyesalkan ada penderita yang dinyatakan positif Corona masih berada di rumah sambil ngobrol dengan orang lain.
Ini diketahui ketika tim gugus tugas melakukan pendataan nama-nama yang masuk dalam daftar yang harus dirawat. Pasien yang tidak disebutkan namanya ini dicari diberbagai rumah sakit.
Ketika dicari di rumah sakit tidak ada, tim kemudian menghubungi yang bersangkutan, dan diketahui sedang berada di rumah. “Ketika dicari di rumah rumah sakit tidak ada, kami hubungi yang bersangkutan, ternyata masih ada di rumah,” kata Johny Wahyuhadi dalam jumpa pers di Surabaya, Jumat (3/3/2020).
Pihaknya sangat menyesalkan karena pasien memiliki potensi menularkan virus ke orang lain. Begitu diketahui di rumah tim meminta yang bersangkutan dirawat di rumah sakit.
“Seharusnya tidak perlu terjadi jika memiliki kesadaran. Begitu diketahui ada rumah langsung diminta untuk ke rumah sakit menjalani perawatan,” katanya.
Namun Johni enggan menyebut nama dan asal pasien tersebut. Pihaknya berharap masyarakat agar melaporkan bila ada gejala-gejala yang mengarah Covid-19.
Gerakan Madrasah Peduli Covid-19
Sementara itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur melalui Gerakan Madrasah Peduli Covid-19 menyumbang sejumlah perlengkapan penanganan Covid-19 ini kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Kepala Kanwil Kemenag Jatim Ahmad Zayadi menjelaskan, melalui Gerakan Madrasah Peduli Covid 19 ini, diharapkannya bahwa madrasah tidak hanya bersih, tidak hanya sehat, tetapi juga menunjukkan rasa kepedulian terhadap sesama.
“Madrasah peduli dengan apa pun yang sedang melanda di masyarakat kita. Ini bagian dari Dharma Bakti Madrasah pada masyarakat Jawa Timur,” ujarnya.
Sejumlah item yang disumbangkan adalah alat pelindung diri (APD) dan masker yang bisa dicuci ulang, yang merupakan buatan para siswa siswi sejumlah madrasah aliyah (MA) di Jatim. Juga dan hand sanitizer dan bilik anti-aseptik. (*)
Penulis Faishol Taselan. Editor Mohammad Nurfatoni.