PWMU.CO-Pandemi Corona berdampak luas. Tak terkecuali kegiatan perkuliahan dan aktivitas kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya). Menyikapi persoalan ini, UMSurabaya mengeluarkan delapan paket kebijakan terkait Covid-19 untuk meringankan mahasiswanya.
Rektor UMSurabaya Dr Sukadiono menjelaskan, delapan paket kebijakan tersebut upaya responsif UMSurabaya di tengah kondisi pandemi. ”UMSurabaya berusaha agar tetap optimal dalam menjalankan aktivitas akademik, selain itu juga berusaha berkontribusi pada masyarakat,” katanya.
Dia menjelaskan, delapan paket kebijakan itu dituangkan dalam bentuk pertama, donasi dari dana formulir mahasiswa baru untuk menangani wabah Corona. Kedua, beasiswa untuk warga terdampak Covid-19 bagi calon mahasiwa baru.
”Ketiga, subsidi kuota internet bagi seluruh mahasiswa, kecuali pascasarjana dan kelas P2K, dan bantuan tunai untuk mahasiswa aktif terdampak Covid-19,” ujar Sukadiono.
Keempat, pemberian nilai setara dengan kuliah bagi mahasiswa yang menjadi relawan Covid-19. Kelima, pemantauan dan pengawasan bagi mahasiswa yang masih berada di Surabaya.
Keenam, mensterilkan dan mengontrol secara ketat segala aktivitas dalam kampus. Ketujuh, tugas akhir, skripsi, tesis dapat diganti dengan pilihan seperti publikasi internasional/jurnal nasional terakreditasi, laporan kasus praktik/proyek, review article atau artikel hasil penelitian. Semua bentuk alternatif tugas akhir yang tetap dapat diujikan secara online.
Kedelapan, mengganti sistem perkuliahan berbasis online dan memberlakukan aktivitas kerja dari rumah (KDR) selama merebaknya wabah Corona sesuai seruan pemerintah untuk melaksanakan social distancing.
Anggaran Besar
Suko, panggilan akrabnya, menambahkan, delapan paket kebijakan tersebut diluncurkan sebagai respon civitas akademika terhadap perkembangan Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan.
”Delapan paket kebijakan tersebut sebagai bentuk perhatian kami terhadap civitas akademika agar melakukan aktivitas perkuliahan dan kerja dari rumah berbasis daring,” ujarnya.
Dikatakan, kampus mengestimasikan anggaran yang cukup besar untuk kuota internet, bantuan tunai bagi mahasiswa aktif terdampak, dana formulir pendaftaran untuk masyarakat terdampak dan untuk masyarakat luas.
”Kami sediakan beasiswa bagi yang ingin berkuliah di kampus, terutama keluarga terdampak di zona merah. Untuk mereka akan ada potongan biaya uang gedung sebesar 25 persen tetapi tidak semua prodi,” tutur Suko yang juga bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
Kepala Lembaga Informasi dan Penerimaan Mahasiswa Baru (LIPMB) UMSurabaya Radius Setiyawan menjelaskan, kami menaikkan kuota beasiswa 30 persen untuk masyarakat luas. ”Harapannya memberi peluang masyarakat untuk bisa mengakses pendidikan di tengah kondisi ekonomi yang tidak menggembirakan. Kebijakan ini berlaku selama gelombang 2 yang berakhir di bulan Juni,” katanya.
Dia menambahkan, aktivitas pendaftaran dan mengakses beasiswa bisa dilakukan secara online di rumah. Pendaftar bisa juga berkonsultasi melalui akun official, baik Whatsapp maupun medsos UMSurabaya.
”Sebisa mungkin kita memudahkan masyarakat dalam akses pendaftaran dan beasiswa di UMSurabaya. Semoga usaha kami bisa membantu masyarakat luas,” tandasnya. (*)
Penulis Agus Budiman Editor Sugeng Purwanto