PWMU.CO – Konsultasi rapor tengah semester II di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik dilaksanakan secara online. Kegiatan ini berjalan selama empat hari, Senin-Kamis (6-9/4/20).
Koordinator Kurikulum Rudi Purnawan mengatakan, konsultasi rapot tengah semester kali ini sengaja diadakan secara online karena kondisi pandemi Covid-19 yang belum usai. Ia meyakini, konsultasi online ini juga sebagai solusi untuk orangtua dan guru berkomunikasi. “Khususnya terkait perkembangan hasil belajar siswa selama tengah semester dua ini,” ujarnya, Rabu (8/4/20).
Guru kelas VI Azhar Basyir Syafa’atul Ilmiah mengatakan, antusias wali siswa cukup bagus dengan video call ini. Ia menambahkan, siswa juga bisa ikut berinteraksi dengan guru. “Cukup bisa jadi penawar rindu setelah tiga pekan libur sekolah. Rasa rindu mereka dengan suasana sekolah juga cukup terobati,” ungkapnya.
Menurutnya, konsultasi rapor online ini bisa menjembatani jarak dan waktu karena situasi saat ini tidak memungkinkan bertemu dan bertatap muka langsung. Dengan video call, kata dia, kita bisa tetap melakukan konsultasi rapor serasa bertemu langsung di satu tempat.
Kisah Rindu Sekolah
Ia menceritakan sebuah kisah menarik salah satu siswanya, Ghailan Abisali Yamin yang sangat rindu dengan sekolahnya. Agel, sapaannya, merajuk kepada mamanya untuk keliling naik mobil melewati jalan GKB depan sekolahnya. Siswa kelas VI itu menatap sebentar dari dalam mobil di kejauhan tanpa turun sama sekali.
“Itu dilakukan ananda sampai dua kali, sambil berucap semoga aku bisa segera sekolah lagi bertemu sama teman-teman dan ustadz-ustadzah, serta bermain sepak bola lagi seperti dulu,” kisahnya.
Sementara itu, guru pendamping kelas VI Azhar Basyir Muhammad Fadloli Aziz menyampaikan, konsultasi rapor online ini merupakan cara alternatif dari SDMM untuk menyampaikan info kemajuan hasil belajar siswa.
“Tiap orangtua siswa dikirimkan hasil belajar masing-masing dalam bentuk file PDF melalui WhatsApp. Kemudian ditawarkan konsultasi rapor dan jamnya. Bisa dengan chat, call, atau video call,” jelasnya.
Saat konsultasi rapor via video call, kata Aziz, guru kelas dan pendampingnya bisa langsung melihat siswa dan wali murid. “Untuk mengobati rasa kangen setelah hampir sebulan tidak ketemu siswa akibat belajar di rumah efek Covid-19. Juga bisa memberikan nasihat-nasihat kepada siswa secara langsung dengan didampingi orangtuanya,” ungkapnya.
Pengalaman dan Kesan Orangtua
Kepada PWMU.CO, Meinita Sri Damayanti SFarm Apt, ibunda Ghailan Abisali Yamin, mengaku cukup kewalahan mendampingi anak belajar di rumah. Apalagi, lanjutnya, Covid-19 ini berhubungan dengan pekerjaannya yang harus ekstra overtime di RS untuk memenuhi kebutuhan logistik yang diperlukan dalam menangani pandemi.
Ia mengatakan, sesekali suaminya work from home, tetapi ketelatenan ayah jauh berbeda dengan seorang ibu. Sepulang kerja, ia mengontrol pekerjaan harian anak-anak yang diberikan dari sekolah. “Alhamdulillah anak-anak paling suka jika ada My Quizizz karena seakan main game,” ungkapnya.
Belajar di rumah, baginya memang kurang efektif. Biasanya Senin-Jumat, putranya bisa full belajar, pagi sampai petang di sekolah. “Malamnya Agel les sampai pukul 20.00, kemudian dia tidur karena sudah capek. Begitu Sabtu-Ahad baru diisi kegiatan yang bersifat refreshing,” jelasnya.
Namun kali ini, lanjutnya, kondisi sangat berbeda. “Sekarang kegiatannya di rumah ya mengerjakan tugas dari sekolah setelah itu kembali main hp dan komputer untuk mengusir kejenuhan di rumah,” ujarnya.
Menurutnya, solusi terima rapor terkait konsultasi online cukup membantu. Ia tetap bisa melakukan konsultasi dengan guru yang mendampingi putranya selama ini dengan tetap bertatap muka. (*)
Penulis Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.