PWMU.CO – Sebagai Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) yang menangani bidang perkaderan, Majelis Pendidikan Kader (MPK) memiliki fungsi strategis dalam menjaga eksistensi gerakan. Aktivisnya bukan hanya dituntut memiliki kapasitas organisasional yang memadai, tapi juga integritas personal yang patut diteladani, dan komitmen yang tinggi.
Namun demikian, peran strategis itu kurang memperoleh perhatian serius dari Pimpinan Persyarikatan, sehingga Majelis dalam menjalankan fungsi dan perannya kurang optimal. Penilaian tersebut disampaikan Nadjib Hamid ketika membuka Workshop Perkaderan Berbasis Komunitas, yang digelar MPK PWM Jatim, di Universitas Muhammadiyah Jember, Jum’at (19/8).
(Baca: Bangga Jadi Kader Keren Muhammadiyah dan Kader IMM Harus Tahan Uji dan Siap Berjuang)
Sebagai wujud perhatian, Wakil Ketua PWM Jatim tersebut memberi hadiah plesir ke luar negeri kepada para peserta Workshop. “Agar punya harapan dan gairah mengurus kegiatan perkaderan, beberapa pengurus MPK daerah yang memenuhi persyaratan, akan kami berangkatkan studi banding ke Malaysia,” tandas Nadjib Hamid, disambut tepuk tangan riuh peserta yang menandakan setuju.
Untuk itu, ia meminta para peserta segera menyiapkan paspor. “Setidaknya kami bantu transport pesawat. Sementara akomodasi dan transport lokal di tempat tujuan akan dicarikan sponsor,” kata Nadjib seraya menjanjikan setiap kegiatan MPK akan ada kejutan-kejutan yang menggairahkan.
(Baca juga: Sungguh Berat Jadi Kader Muhammadiyah… Ragu dan Bimbang Lebih Baik Pulang! dan Kenapa Sekolah Muhammadiyah Tidak Melahirkan Kader Muhammadiyah? Ternyata Ini Penyebabnya)
Menurut Ketua MPK PWM Jatim, Dr Latipun, target dari Workshop yang melibatkan MPK daerah ini adalah tersusun buku pedoman Perkaderan Berbasis Komunitas. “Kami sudah menyiapkan konsepnya, peserta tinggal mengritisi dan menyempurnakan, untuk selanjutnya dibukukan,” ujar Dr Hazmi, selaku Wakil Ketua MPK yang membidangi, sekaligus tuan rumah.(najih/aan)