PWMU.CO– Pasien Covid-19 Lumajang bertambah satu lagi sehingga menjadi 6 orang. Pasien baru ini berinisial AL, umur 47 tahun dari Kecamatan Pasirian, pegawai negeri.
Hal itu disampaikan Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam rilis penambahan pasien positif Corona bertempat di Pendapa Kabupaten, Jumat (10/4/2020).
Dia menjelaskan, AL adalah peserta pelatihan TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya yang dilaksanakan tanggal 9-18 Maret 2020.
Pengumuman tambahan pasien Covid-19 ini berdasarkan hasil tes swab yang dirilis pemerintah pusat. ”Pemerintah Kabupaten Lumajang mengikuti mekanisme berjenjang. Yang pertama kali mengumumkan pemerintah pusat melalui Kementrian Kesehatan, setelah itu Pemerintah Provinsi Jawa Timur, selanjutnya Pemerintah Kabupaten Lumajang. Mekanisme ini bisa dilihat dari update data yang selalu perubahannya didahului di provinsi,” katanya.
Bupati menerangkan, sebelum pemeriksaan swab diawali rapid test yang bisa diketahui hasilnya dalam waktu 15 menit. Rapid test pemeriksaan berdasarkan tes darah. Bila hasilnya positif dilanjutkan dengan swab test dengan pengambilan cairan di hidung, mulut, dan tenggorokan.
”Bahan swab test dikirim ke Surabaya untuk dianalisa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan di Surabaya. Hasil swab dikirim ke Badan Penelitian Kesehatan Kementrian Kesehatan. Setelah verifikasi di Kementrian Kesehatan, baru diumumkan apakah positif atau negatif,” kata Thoriqul Haq menjelaskan.
Pengumuman Pasien dari Hasil Tes Swab
Karena jenjang pemeriksaan laboratoriumnya begitu, sambung dia, karena itu pengumuman pertama pasti dari Kementerian Kesehatan. Terus turun ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten.
”Jadi siapa pun yang dinyatakan positif tentu berdasarkan validasi yang sangat akurat hasil tes swab. Rapid test tidak dijadikan penentuan status positif seseorang terhadap virus Corona. Karena itu di Lumajang tidak mengumumkan hasil rapid test walaupun hasilnya dinyatakan positif,” tandasnya.
Keputusan positif yang diumumkan Pemerintah Kabupaten Lumajang, kata dia, ditindaklanjuti dengan pemberitahuan kepada pasien untuk mendapatkan pemantauan kesehatan sesuai protokol kesehatan wabah Covid-19.
”Siapapun tidak ingin kondisi seperti saat ini. Ini tidak ada manipulasi data, tidak ada kebohongan hasil lab, karena semua dalam kontrol mekanisme yang tidak sederhana, dan yang harus dipahami juga, tidak tiba-tiba bisa diumumkan,” tutur bupati.
Pengumuman perkembangan wabah Corona ini, dia menambahkan, agar kita semua bisa melakukan langkah pencegahan yang lebih terukur. ”Saya yakin masyarakat Lumajang bisa mengatasi musibah ini bersama-sama,” ujarnya. (*)
Penulis Kuswantoro Editor Sugeng Purwanto