PWMU.CO – Meroket Positif Covid 19 Jatim. Surabaya menjadi penyumbang terbesar. Inilah update yang disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ahad (12/4/2020)
Dalam sehari ini tercatat 119 orang dinyatakan positif terpapar Virus Corona dan Kota Surabaya penyumbang terbesar dengan jumlah 83 orang.
“Tambahan terbesar yang positif Covid 19 adalah Surabaya. Dalam satu hari 83 orang,” kata Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Dengan penambahan 119 orang ini, maka jumlah total positif Covid 19 di Jawa Timur mencapai 386 orang. Sehari sebelumnya baru ada 267 orang.
Selain Surabaya yang menambah 83 pasien positif, daerah lainnya adalah Sidoarjo 10, Lamongan 10, Gresik 4, Tulungagung 3, Situbondo 3, Kabupaten Kediri 2, Kota Probolinggo, Jombang, Bangkalan, dan Pamekasan masing-masing 1 pasien.
“Untuk pasien PDP (pasien dalam pengawasan) kita berada pada angka 1.383 orang dan pasien ODP (orang dalam pemantauan) dari 13.658 menjadi 14.092 orang,” kata dia.
Selain kenaikan pasien positif, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) telah mencapai 1.394 yang sebelumnya 1.333. Berarti ada kenaikan 61 kasus. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) naik dari 13.006 menjadi 13.658. Jadi ada tambahan 652 orang.
Khofifah juga menjelaskan, hari ini ada 4 yang terkonfirmasi negatif atau sembuh. “Jadi hingga hari ini total yang sembuh sudah 69 orang atau setara 17,88 persen,” ujarnya.
Namun ada tiga pasien Covid-19 yang meninggal. Jadi total meninggal di Jatim ada 29 orang atau setara 7,51 persen.
Tingkatkan Kewaspadaan
Naiknya pasien positif Covid-19 ini, membuat Gubernur Jatim makin mengintensifkan koordinasi dengan berbagai pihak guna menekan angka positif.
“Kami lakukan evaluasi yang dilakukan sesungguhnya secara intensif dengan Kapolda atau dengan Pak Pangdam. Nanti malam kami juga akan kembali melakukan koordinasi dengan Kapolda dan Pangdam terkait titik-titik yang terdeteksi di situ ada pasien dengan pengawasan ataupun yang sudah positif Covid 19,” ujarnya.
Dalam posisi ini, Khofifah meminta seluruh elemen di negeri ini tidak berhenti memberikan anjuran untuk tinggal di rumah dan hanya keluar untuk kepentingan yang urgent. Lalu melakukan physical distancing. Ke luar rumah dengan menggunakan masker, olahraga, dan berjemur.
Khofifah menyesalkan masih banyak dijumpai warga yang bergerombol. Jalanan juga masih sangat ramai. “Saya menyaksikan di depan Grahadi masih banyak saudara-saudara kita anak-anak kita trek-trekan. Artinya pakai motor bareng-bareng dengan suara mesin knalpot yang kencang,” katanya.
Saya melihat, sambungnya, mereka belum memiliki informasi yang komprehensif. Menurutnya informasi tentang upaya penegahan penuaran Covid-19 ini penting untuk disamPaikan kepada seluruh masyarakat Jawa Timur, terutama masyarakat Surabaya.
Meroket positif Covid 19 Jatim semoga tidak berlanjut! (*)
Penulis Faishol Taselan. Editor Mohammad Nurfatoni.