PWMU.CO – Jangan sawi ditambahi uyah/Jangan slada nyambel terasi/Esun iki warga Muhammadiyah/Anti-narkoba, anti korupsi (Sayur sawi pakai garam/Sayur slada dengan sambal terasi/Saya ini warga Muhammadiyah/Anti-narkoba, anti-korupsi).
Parikan berbau politis yang sebenarnya sangat serius itu jusrtu membuat hadirin tertawa, gerr-gerren. Uniknya, parikan yang dibawakan oleh para anggota Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Daerah Muhamadiyah (PDM) Gresik itu ditampilkan tanpa persiapan yang memadai.
(Berita terkait: Muhammadiyah Gresik Canangkan Program Berkemajuan dan Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Berperan Besar dalam Kemerdekaan Indonesia)
Tapi ribuan hadirin yang memadati GOR Tri Dharma PT Petrokimia Gresik dalam acara Pelantikan Bersama Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kabupaten Gresik di, Sabtu (20/8), justru dibuat terhibur. Mereka tesenyum dan tertawa, bahkan gerr-gerran.
“Ini spontan saja. Karena salah satu harapan LSBO, dari hasil Raker PDM Gresik kamarin, kami ingin ada komunitas seniman Muhammadiyah. Karena selama ini kalau ada kegiatan, yang tampil biasanya anak-anak. Nah, bagaimana kalau yang dewasa juga tampil?” tanya Nurhasan penuh harap.
(Berita terkait: Tiga Tipe Kepemimpinan Kontemporer Muhammadiyah Versi Dr Abdul Mu’ti dan Anca Budala, Mahasiswi Rumania yang Tertarik pada Tapak Suci sebagai Seni Beladiri Asli Indonesia)
Maka bergabunglah Nurhasan (Sekretaris LSBO) bersama Sri Wahyuni (Ketua SLBO, istri almarhum Pak Lenon Machali, yang juga guru SD Muhammadiyah 2 Gresik), Abizar (Bendahara SLBO, guru SDM 2 Gresik), Bambang atau yang dikenal dengan Thohir, anggota SLBO, guru SMPM 12 GKB), dan Jalil (pembina eskul teater dan seniman Muhammadiyah Gresik).
“Meskipun latihan mendadak namun alhamdulillah teman-teman LSBO yang terdiri dari guru-guru Muhammadiyah bisa tampil dengab baik. Dan sambutannya, juga gerr-gerran…,” tuturnya.
(Baca juga: Penjaga Seni di Bumi Wali Itu Tiada dan Cermin Guru Sejati, Mengenang Budayawan Lenon Machali)
Nurhasan mengaku bahwa saat mendengar pengumuman adanya pelantikan PCM-PCA se-Kabupaten Gresik, dia dan teman-tenannya di LSBO bersiap menghadirinya. “Kita datang ke tempat ini ingin memberi semangat dan motivasi bagi yang akan dilantik. Maka lahirlah parikan ini: “Manuk glatik cucuke biru …/mari dilanti oyo terus turu … eee … kliru …/Manuk glatik digondol wewe…/Mari dilantik ayo tandang gawe…”
(Berita terkait: Inilah 8 Gelar Juara Robotik Tingkat Internasional yang Diraih SD Muhammadiyah Manyar Gresik dan Sekolah Ini Luncurkan Tapak Suci Day untuk Bentuk Karakter Siswa)
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Manyar Gresik ini menjelaskan bahwa di samping bisa menghibur, parikan bisa jadi alat mengkritik. “Parikan bisa untuk mengkritik. Tapi kritikan yang justru menimbulkan senyum. Melempar kririk tidak harus bikin mangkel,” jelas pria kelahiran Lamongan yang biasa disapa Cak Ang ini.
“Parikan juga bisa untuk memotivasi, mengenalkan Majelis/Lembaga di PDM Gesik,” tambahnya. Seperti parikan ini: Tape legi marai lemu/Mari berbagi lewat Lazismu.
Atau bahkan parikan bisa menyentil agar pemimpin tetap amanah. Jambu abang nang ngarep omah/Uwohe akeh sak bajek kerat/Nek Pimpinan Cabang teges amanat/Anggotane pasti semangat. (MN)