PWMU.CO – Setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Juli lalu (27/7), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy belum bisa menyempatkan untuk pulang ke kampung kelahirannya. Amanat memperbaiki kondisi pendidikan nasional membuatnya harus langsung bekerja keras. Kesempatan Muhadjir untuk bisa mampir ke desa kelahiran, akhirnya datang di bulan Agustus jelang akhir ini, tepatnya Sabtu malam kemarin (20/8).
(Baca juga: Ketika Kado untuk 2 Muha(d)jir Seringkali Bertukar Alamat)
Uniknya, kepulangan di hari libur ini bukan karena bertepatan dengan hari libur. Melainkan di sela-sela tugas negara untuk membuka Pekan Olahraga, Seni, dan Olimpiade Sains Pondok Pesantren se-Indonesia dalam rangka 90 tahun Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo (21/8). Tak heran jika Muhadjir baru bisa menjejakkan kaki di Dusun Mojorejo RT 011/RW 011 Desa Klitik, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, itu Sabtu malam hari.
(Baca: Mendikbud Prof Muhadjir Effendy Pulang Kampung, Pamitan Minta Doa Restu dan Inilah Perjalanan Karier Mendikbud yang Baru, Prof Muhadjir Effendy)
Seperti saat lebaran, begitulah sambutan masyarakat setempat pada kepulangan Muhadjir kali ini. Para tetangga dan teman-teman sekolah yang mendengar kabar kepulangan ini, mulai memadati rumah orangtua Muhadjir sejak sore. Ratusan warga begitu sabar menunggu kedatangannya dengan berkumpul di masjid yang persis berada di depan rumah.
“Sebenarnya berkumpul dengan banyak warga seperti ini sudah kebiasaan Mas hadjir saat pulang ke sini. Jadi, bukan karena Mas sekarang jadi menteri,” jelas adik Muhadjir paling bungsu, Aksin Muharrom.
(Baca juga: Prof Muhadjir, Mendikbud Itu juga Seorang Qari’ dan Dituding Sektarian, Ternyata Mendikbud sudah Lama Praktikkan Sikap Multikultural)
“Mas itu memang suka silaturrahmi. Sehingga setiap pulang ke sini, kalau tidak bertamu ke tetangga dan teman-temannya semasa sekolah, ya mereka yang datang berkumpul di sini,” tambah Aksin sambil mengisahkan semua family “diungsikan” ke hotel karena untuk acara bersilaturrahmi ini. “Yang pasti kalau Mas pulang ke rumah, biasanya semua saudaranya juga ikut pulang berkumpul.”
Dalam hitungan Aksin, Muhadjir minimal punya 3 jadwal tetap untuk pulang ke Mojorejo setiap tahunnya. Pertama, beberapa hari menjelang Idul Fitri untuk membagikan zakat. Kedua, saat Idul Fitri, dan terakhir saat Idul Adha. “Biasanya ya mereka ngobrol apa saja semalaman di dalam rumah ini hanya beralas tikar atau di masjid yang di depan rumah itu,” jelas Aksin. Letak masjid itu sendiri berada tepat di depan rumah orangtua Muhadjir.
(Baca juga: Mendikbud , Ternyata Juga Penggemar Rhoma Irama dan Cerita di Balik Pengangkatan Mendikbud Muhadjir Effendy yang Serba Mendadak dan Sangat Rahasia)
Jalinan silaturrahmi yang dibangun sejak lama inilah yang sesungguhnya membuat warga spontan mendatangi rumah orangtua Muhadjir untuk bertemu dengan Muhadjir. “Minta doanya semoga bisa melaksanakan tugas Menteri dengan baik,” begitu kata Muhadjir dengan bahasa Jawa Kromo setiap bersalaman dengan para tamu.
Datang ke Mojorejo ini sebenarnya “mudik” kedua yang dilakukan Muhadjir setelah diangkat sebagai Mendikbud setelah ke tempat tinggalnya di Malang (7/8). Istirahat beberapa jam di kediaman orangtuanya setelah “melekan”, Ahad pagi, Muhadjir melanjutkan perjalanan ke Gontor Ponorogo. Seusai membuka acara, siangnya langsung berangkat ke Riau menjalankan tugas sebagai Mendikbud. (kholid)