PWMU.CO – Kampanye online Covid-19 dilakukan SMP Musasi selain belajar daring di rumah. Liburan dampak Covid-19, para guru memanfaatkan teknologi saat mengajar.
Seperti yang dilakukan Guru PPKn SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi) If’alul Naufal SPd. Daring menjadi pilihannya dalam menyampaikan materi. Dengan adanya teknologi, para siswa antusias dan semangat mengikuti pembelajaran.
Sama dengan sekolah pada umumnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMP Musasi sudah libur sebulan. Meski demikian, para siswa tidak surut semangatnya dalam belajar.
Menurut Naufal, sapaannya, dalam pembelajaran daring yang dilakukan menggunakan aplikasi Zoom. Dengan aplikasi tersebut, guru dan siswa dapat melakukan interaksi.
“Saat melakukan pembelajaran di kelas VII-J, wali kelas dan wali siswa sangat membantu dalam membimbing anak-anak menjalankan aplikasinya,” tutur guru yang beralamat di Tanggulangin itu.
Antusiasme para siswa dan wali siswa dalam pembelajaran, dapat dilihat dari animo peserta yang ikut serta. “Hampir 90 persen siswa mengikuti teleconference mata pelajaran PPKn di kelas VII-J,” ujar Naufal.
Para siswa, lanjut dia, tampak senang dan ceria saling bertatap muka. “Mereka juga saling menyapa teman temannya meski hanya di dunia maya,” tambahnya.
Naufal memberikan pembelajaran daring pada Jumat (17/4/20), melalui Power Point (PPt). “Karena fitur Zoom juga mendukung dalam menampilkan materi di PPT pada para siswa,” paparnya
Setelah penyampaian materi pelajaran, siswa menyiapkan spidol dan kertas. Mereka lalu membuat kampanye pencegahan Covid-19.
Menurut Naufal, selain digunakan untuk pembelajaran, aplikasi Zoom dapat dimanfaatkan untuk kampanye online Covid-19.
“Siswa menuliskan di kertas hal yang dilakukan untuk mencegah Covid-19, lalu menunjukkannya di layar mereka masing masing,” terangnya.
Hasil kampanye kesehatan para siswa menarik dan efektif. Beberapa diantaranya ada yang menuliskan penggunaan masker, cuci tangan, hingga himbauan untuk tetap di rumah saja.
Naufal berharap, dengan tulisan tersebut dapat memberi sosialisasi dan edukasi pada masyarakat. “Agar khalayak dapat ikut serta melawan Covid-19. Juga sebagai bentuk dukungan pada tenaga medis yang telah berjuang di garda terdepan,” ungkapnya.
Aplikasi Quizizz dan GoFormative
Di sisi lain, pembelajaran daring kelas VII-J menggunakan platform Quizizz dan GoFormative sebagai evaluasi pembelajaran. Menurut Naufal, platform tersebut sangat bermanfaat untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan.
“Usai materi disampaikan, siswa tampak antusias saat diberitahukan pemberian kuis melalui aplikasi tersebut,” kata Naufal.
Seperti yang dituturkan siswa kelas VII-J Fian Nur Afiano Sudirman. Menurutnya, menggunakan aplikasi Quizizz sangat menarik. “Menjawab kuisnya serasa kayak main game,” ujar Fian.
Lain lagi dengan Sekarayu Faradi Susilo. Siswi yang juga berasal dari kelas VII-J ini mengaku, belajar menggunakan Quizizz seru. “Karena ada backsound, gambar, dan fitur yang menarik,” katanya.
Sebelum pemberian kuis dimulai, Naufal memberik kode join agar para siswa dapat mengikutinya di aplikasi Quizizz. Setelah itu, mereka mengaksesnya lewat gadget dan memasukkan kodenya.
“Ada 20 soal yang harus mereka jawab dengan bentuk pilihan ganda. Di dalam aplikasi Quizizz, banyak fitur unik dan menarik yang membangkitkan semangat mereka untuk menjawabnya. Termasuk karakter lucu yang muncul di awal kuis,” papar Naufal.
Di akhir kuis guru bisa mengunduh hasil dan perolehan nilai. Begitu pula dengan aplikasi GoFormative. Hampir sama dengan Quizizz, guru juga bisa membuat soal sendiri dan memberikan kode join. (*)
Kontributor If’alul Naufal. Penulis Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.