PWMU.CO – Salah satu bagian dari nikmat yang diberikan Allah swt kepada bangsa Indonesia adalah nikmat kemerdekaan. Maka isilah kemerdekaan dengan sesuatu yang lebih bermanfaat. Daripada hanya sekedar uforia yang mengarah pada perbuatan mubazir semata. Begitulah petikan isi tausiyah H Munawir SAg dalam pengajian umum Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sukolilo, Bulak, Kota Surabaya, Senin malam ( 22/8).
“Rasulullah Muhammad saw melarang perbuatan mubazir. Karena itu adalah perbuatan setan,” jelas Munawir di hadapan ratusan warga Muhammadiyah setempat.
Munawir lantas menguraikan dalam Qur’an Surat (QS) Lukman dijelaskan bahwa Allah swt menggelontorkan nikmatnya kepada manusia. “Dari 100 nikmat yang diturunkan di bumi, hanya satu bagian di dalamnya untuk semua makhluk ciptaan-Nya. Sedangkan yang 99, disimpan di arsy-Nya dan akan diberikan pada orang-orang pilihan,” ujarnya.
(Baca: Ketika Para “Pejuang Kemerdekaan” Bermusyawarah di Sebuah Ranting Muhammadiyah Surabaya dan Spirit Berkemajuan Itu Ada dalam Benak Pendiri Bangsa)
Lanjut Munawir, setiap yang baru dan bertambah itu adalah nikmat. Dan saking banyaknya nikmat yang diberikan Allah swt, kita tidak akan bisa menghitung nikmat yang diterima sejak lahir hingga hari ini.
“Umpamanya dunia ini hanya satu orang, kemudian orang itu berucap ‘Alhamdulillah’, maka ucapan itu lebih mulia dibandingkan dunia dan isinya,” Munawir mengutip salah satu terjemahan Alquran.
Rudy selaku PRM Sukolilo mengumumkan, rencana beberapa kegiatan diselenggarakan oleh Muhammadiyah bersama Ortom dan Amal Usahanya. Di antaranya bhakti sosial (baksos), akreditasi sekolah, dan lainnya. (tri/aan)