PWMU.CO – MBS (Muhammadiyah Boarding School) adalah program baru SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik yang dibuka untuk kelas X tahun pelajaran 2020-2021.
Kepala Smamsatu Gresik Ainul Muttaqin SP MPd mengatakan, MBS merupakan program yang mengintegrasikan kurikulum nasional dan kurikulum diniyah di dalam kelas.
“Selain itu program ini juga akan menekankan pada penguasaan bahasa Inggris lisan dan tulisan. Juga bahasa Arabsebagai bahasa percakapan dan bahasa kitab,” ujarnya pada PWMU.CO, Senin (20/4/2020).
Dia menambahkan, di MBS juga akan dilatih life skill yang berwawasan global dan penguatan ilmu di dalamnya. “Dan yang juga jadi unggulan adalah program tahfidh,” katanya.
Khusus untuk Santri Madinatul Ilmi
Program ini, sambungnya, dikhususkan untuk peserta didik yang tinggal di Pondok Pesantren Muhammadiyah Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik.
“Jadi, karena pembelajaran diniyah lebih banyak dilakukan di sekolah, maka ketika berada di pondok, mereka tinggal fokus pada hafalan al-Quran, pembiasaan percakapan bahasa Inggris dan Arab. Selain itu, ada kegiatan ekstrakurikuler dan kepemimpinan yang akan diajarkan di sini (pondok),” katanya.
Mudir Pondok Pesantren Muhammadiyah Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik, Anas Thohir SAg menjelaskan, wacana program MBS ini telah dipersiapkan cukup lama. “Kurang lebih dua tahun yang lalu, tepatnya sejak 22 September 2018,” ujarnya.
Pada waktu itu, lanjutnya, kita memulainya dengan melakukan studi banding ke Ma’had al-Qolam MAN 2 Kota Malang untuk belajar tentang pengelolaan ma’had dan pengelolaan siswa berprestasi,” terangnya.
Anas Thohir menyampaikan, untuk melaksanakan program MBS itu butuh perencanaan yang cukup matang. Seperti persiapan kurikulum, tempat yang layak, tenaga pengajar yang handal dan energik, dan lain sebagainya.
“Karena itu baru tahun pelajaran 2020-2021 program MBS ini akan dilaksanakan. Kita sudah siap semuanya,” ujarnya.
Dia menambahkan, pada tanggal 21 Oktober 2019 pihaknya kembali studi banding ke Ma’had al-Qolam. “Dilanjutkan ke SMP MBS Jombang (23/10/2019), dan yang terakhir di Pondok Tazkia Malang (28/12/2019),” katanya.
Tinggal Finishing
Musyrif Pondok Pesantren Muhammadiyah Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik, Muhammad Naufal Lc MSI menambahkan program MBS ini tinggal finishing.
Menurutnya, semuanya sudah sangat siap. Mulai dari sarana dan prasarana, persiapan beberapa program, termasuk program pembinaan prestasi, pembinaan akhlak, akidah, dan ibadah.
“Kami berharap program MBS ini menjadikan para siswa memiliki kemampuan untuk menjadi imam shalat dengan bacaan al-Quran yang fasih,” ujarnya.
Selain itu, mampu menembus perguruan tinggi negeri ataupun swasta terbaik. “Baik itu di dalam negeri ataupun di luar negeri,” kata lulusan S1 al-Azhar, Kairo, Mesir ini.
Dapat Animo Besar
Meskipun baru dibuka tahun ini, animo pendaftar untuk program ini cukup besar. Dari data yang dihimpun admin PPDB Smamsatu Gresik Ria Fina Wijaya, sekarang sudah ada 43 pendaftar program MBS dari kuota 70 siswa atau dua kelas. “Itu luar biasa, karena sekarang masih PPDB gelombang I,” katanya.
Tidak hanya berasal dari Kabupaten Gresik saja, para pendaftar juga berasal dari Lamongan, Tuban, Surabaya, Malang, Jombang, bahkan Bali dan Makassar. “Dan yang terbanyak adalah dari Jombang, tepatnya SMP MBS Jombang,” terang dia.
Siswa SMP MBS Jombang Muhammad Farhan Firdaus mengatakan, keputusannya memilih program MBS Smamsatu Gresik, karena ia merasa ada kesamaan dengan program yang ada di SMP MBS Jombang.
“Saya sangat yakin Smamsatu Gresik adalah sekolah lanjutan yang tepat untuk saya, terutama program MBS-nya. Saya juga yakin, saya bisa mengembangkan bakat saya dan meraih kesuksesan di sini,” kata Juara Fahmil Qur’an National Olympicad 2019 ini. (*)
Penulis M. Ali Safa’at. Editor Mohammad Nurfatoni.