PWMU.CO– Ditinggal Dubes RI, MCCC Jawa Timur mengirim Rp 150 juta untuk pekerja migran Indonesia yang kelaparan karena kurang pangan akibat lockdown Malaysia. Dana dikirim ke PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) Malaysia.
Dana Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) itu hasil penggalangan dana yang digerakkan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Nadjib Hamid lewat grup-grup WhatsApp.
Aksi pengumpulan infak ini setelah mendapat laporan Zainal Mufid Kajid, ketua I Himpunan Tenaga Kerja Perantau (HTKP) Muhammadiyah di Malaysia yang mengabarkan pekerja migran Indonesia kekurangan pangan.
Diceritakan, sejak Malaysia lockdown atau istilah di sana Perintah Kawalan Pergerakan, banyak perusahaan konstruksi, perkebunan, restoran tutup. Akibatnya para pekerja migran di-PHK dan tak bisa pulang. Uang tabungan habis untuk biaya hidup selama tiga pekan.
Runyamnya lagi mereka ditinggal Dubes RI Rusdi Kirana yang sejak masa lockdown tak pernah muncul mengurusi WNI yang terdampak kecuali staf KBRI saja yang turun.
Ketua PCIM Malaysia Sony Zulhuda mengatakan, kami semua di PCIM sangat terharu dan bangga atas perhatian khusus dan mendalam dari PWM, Lazismu Jatim dan seluruh donatur.
”Kami tidak menyangka perhatian yang begitu besar terhadap kesejahteraan Pekerja Migran Indonesia Muhammadiyah di Malaysia,” katanya.
Dia menceritakan, sudah koordinasi dalam pertemuan pimpinan harian PCIM Malaysia dua hari yang lalu. Bantuan ini sangat berharga mengingat para pekerja saat ini sudah kehabisan suplai makanan. PCIM sudah melakukan Baksos selama sebulan sejak awal lockdown.
Sebanyak 1.400 paket sembako senilai lebih Rp 130 juta telah dibagikan ke berbagai kalangan WNI dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terdampak di kalangan Muhammadiyah maupun luar Muhammadiyah.
Makin Mempererat Silaturahim
Bantuan dari PWM dan warga Muhammadiyah Jawa Timur ini, menurut Sonny, makin mempererat silaturahim dan silatul amal kedua persyarikatan ini.
”Dana bantuan ini akan kami arahkan untuk menambah suplai bantuan bagi WNI/PMI yang terdampak baik dari warga Muhammadiyah Jawa Timur dan daerah lainnya, maupun WNI di luar Muhammadiyah,” ujarnya.
Menurut dia, keberadaan bantuan ini menambah semangat bagi kami para pekerja dakwah di PCIM Malaysia untuk semakin menguatkan gerakan al-Maun demi kemajuan Indonesia dan pencerahan semesta.
”Mohon sampaikan salam takzim kami khususon utk para pimpinan PWM dan Lazismu Jawa Timur termasuk Kiai Saad Ibrahim, Ustadz Nadjib Hamid, Prof Biyanto, Prof Thohir Luth, Ust Zainul, dan semua donatur. Mohon maaf tidak kami sebutkan satu persatu,” tutur Sonny yang dosen Universitas Islam Internasional Malaysia.
Nadjib Hamid mengatakan, sangat prihatin atas nasib yang menimpa kawan-kawan di Malaysia. Bukan hanya susah menghadapi wabah Corona, tapi juga karena tidak memperoleh perhatian sepatutnya dari pemerintah yang seharusnya melindunginya.
Kepada pekerja migran Nadjib Hamid meminta maaf karena belum bisa membantu selayaknya. Karena harus berbagi dengan warga lainnya di dalam negeri yang juga mengalami nasib serupa.
”Tapi kami tulus berusaha untuk menghimpun dana, sebagai bukti kepedulian bersama. Semoga ada guna dan manfaatnya. Mudah-mudahan Allah meridhai langkah kita semua. Senantiasa diberi kesehatan dan keberkahan olehNya, di mana pun kita berada. Selamat berjuang kawan-kawan semua. Salam kami dari PWM Jatim untuk semua yang di Malaysia,” tuturnya. (*)
Editor Sugeng Purwanto