MCCC Sumenep Tanggap Bencana

MCCC Sumenep tanggap bencana dengan berbagi untuk semua golongan. Kegiatan bagi sembako, masker dan hand sanitizer dilaksanakan pada Selasa (21/4/2020).
Penyerahan simbolis bantuan MCCC Sumenep di wilayah Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep (Bahrus Surur/PWMU.CO)

PWMU.CO – MCCC Sumenep tanggap bencana dengan berbagi untuk semua golongan. Kegiatan bagi sembako, masker, dan hand sanitizer dilaksanakan Selasa (21/4/2020).

Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Sumenep berbagi kebahagiaan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Ambunten dan Kecamatan Pasongsongan.

Berbagi Tiga Hal

Di dua kecamatan tersebut MCCC Sumenep membagikan sembako berupa beras, minyak, mi instan, masker, dan hand sanitizer.

Selain itu MCCC Sumenep juga melakukan penyemprotan disinfektan terhadap beberapa masjid dan sekolah.

Penyerahan secara simbolis untuk Kecamatan Ambunten dilaksanakan di Masjid Istiqamah dan untuk Kecamatan Pasongsongan dilakukan di Masjid At-Taqwa.

Selanjutnya sembako, masker, dan hand sanitizer dibagikan secara door to door oleh Pemuda Muhammadiyah dengan Kokam-nya.

Langkah Konkrit Muhammadiyah

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sumenep Drs H Moh Yasin MHI dalam sambutannya menyampaikan inilah langkah kongkrit Muhammadiyah untuk mengatasi bencana pandemi Covid-19 yang memberi dampak di semua bidang.

“Tanggap bencana Muhammadiyah bersinergi dengan semua ortom. Bahkan solidaritas Muhammadiyah ditujukan kepada semua orang. Tidak pernah memandang partai, ormas, kelompok dan agama sekalipun. Dari Muhammadiyah untuk bangsa,” ungkapnya.

Menurut Moh Yasin semangat Muhammadiyah Sumenep tidak pernah pudar untuk berbakti demi kemaslahatan masyarakat.

“Tidak pandang mereka beragama apa, ikut ormas apa, dari kelompok dan partai apa. Semua disedekahi dengan sembako dan berbagai peralatan pencegah penyebaran Covid-19,” jelasnya.

MCCC Sumenep tanggap bencana dengan berbagi untuk semua golongan. Memberi dan mengabdi untuk bangsa dan dunia. (*)

Penulis Bahrus Surur. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version