PWMU.CO-MCCC (Muhammadiyah Covid-19 Command Center) meluncurkan Senarai Perilaku Masa Pandemi Covid-19 (Sikuvid) dan Senarai Kecemasan Diri Masa Pandemi Covid-19 (Sikevid) sebagai alat untuk mengukur kondisi kesehatan fisik dan psikis masyarakat, Sabtu (25/4/2020).
Ini salah satu Layanan Dukungan Psikososial (LDP) MCCC secara daring dengan melibatkan 60 psikolog dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia dan jangkauan layanan dari Aceh sampai Papua.
Relawan psikolog MCCC Ratna Setiyani S MPsi menjelaskan, LDP diluncurkan pada 30 Maret 2020 dan pada tanggal 1 April 2020 LDP sudah mulai beroperasi. Model layanan yang dilakukan berupa konseling secara daring setiap Senin hingga Ahad.
Teknisnya, seorang psikolog menangani seorang klien dengan durasi waktu 30 menit. Layanan ini dapat dilakukan hingga tiga kali konsultasi atau sesuai kebutuhan dan bersifat gratis.
Hingga saat ini, kata dia, sudah ada 68 orang yang melakukan konsultasi ke LDP, dengan rincian 63 WNI dan 8 WNA. Mayoritas permasalahan yang dikonsultasikan terkait Covid-19 dan berdampak pada kondisi kejiwaan sehingga menyebabkan depresi bahkan ada yang ingin bunuh diri.
Sikuvid dan Sikevid
Menindaklanjuti LDP, MCCC kini meluncurkan Sikuvid dan Sikevid yang merupakan alat untuk mengukur kesehatan fisik dan pikis masyarakat. Alat ini berupa cheklist/senarai yang dapat digunakan oleh relawan secara fleksibel dan mandiri dengan tetap menghormati etika profesi yang berlaku serta tidak harus diberikan oleh psikolog.
Dijelaskan, alat ini dibuat karena program preventif promotif dan kuratif yang muncul di lapangan untuk mengukur seberapa besar risiko masyarakat terpapar virus serta kondisi psikologis masyarakat. Alat ini juga dapat digunakan para relawan untuk memudahkan mereka memetakan kondisi masyarakat terkait risiko terpapar virus dan risiko kecemasan.
”Jika ditemukan indikasi risiko dan kecemasan tinggi maka kita akan bisa lakukan sisi kuratif dengan memberikan konseling bagi yang cemas tinggi serta segera merujuk kepada Puskesmas/RS terdekat bagi yang risiko tinggi terpapar virus,” ujarnya.
Ini sekaligus dapat menjadi inisiasi preventif dan promotif di titik-titik mana yang dibutuhkan, sehingga akan dapat terpantau segera.
Sikuvid dan Sikevid ini disusun oleh Koordinator Layanan Dukungan Psikososial MCCC PP Muhammadiyah Ratna Yunita Setiyani Subardjo MPsi didukung oleh Budi Santoso, Dr Ugung Dwi Ario W MSi (UM Purwokerto) dengan melibatkan profesional judgement Elli Nur Hayati MPH PhD (Universitas Ahmad Dahlan), Lusi Nuryanti MSi PhD (Universitas Muhammadiyah Surakarta), M. Salis Yuniardi MPsi PhD (Universitas Muhammadiyah Malang).
Uji validitas dari Sikevid, menggunakan panduan Pedoman Praktis Diagnosa Gangguan Jiwa (PPDGJ) dengan merujuk referensi Scully tentang tanda-tanda kecemasan. Sedangkan untuk item pertanyaan tetap mempertimbangkan favorabel dan unfavorable. Semuanya dibuat dengan prosedur ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. (*)
Penulis Isnatul Chasanah Editor Sugeng Purwanto