PWMU.CO – Begini suka duka belajar di rumah selama pandemi Covid-19 berlangsung. Seperti yang disampaikan guru dan siswa SMP Musasi, Senin (27/3/20).
Sudah lebih sebulan pembatasan sosial diberlakukan pemerintah untuk mencegah persebaran wabah Covid-19. Kebijakan ini pula yang mengharuskan masyarakat agar beraktivitas dari rumah. Tujuannya, meminimalkan penularan virus asal Wuhan, China, tersebut.
Salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan secara daring dari rumah masing-masing. Seperti yang diterapkan SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (SMP Musasi).
Para guru menyampaikan materi pembelajaran pada siswa melalui aplikasi Zoom. Kegiatan belajar mengajar secara online ini dimulai pada pukul 09.00-10.00 sesuai dengan mata pelajaran yang sudah ditentukan. Kemudian pada akhir pembelajaran para guru memberikan tugas atau soal-soal kuis untuk dikerjakan para siswa.
Salah satu guru SMP Musasi Cinthiya Akbar Wahyunica mengatakan, banyak persiapan yang dilakukan sebelum memulai pembelajaran daring. “Materi pembelajaran dibuat dalam bentuk Power Point (PPt), juga kuota internet harus memadai,” ujar guru bahasa Indonesia tersebut.
Guru yang akrab disapa Sysy ini menambahkan, dalam belajar daring, para siswa cukup antusias. “Mereka cukup semangat mengikuti pembelajaran, walaupun masih ada siswa ada yang masih malu-malu memperlihatkan wajah dan suara,” tuturnya.
Hal serupa diungkapkan If’alul Naufal, Guru PPKN SMP Musasi. Para siswa, menurutnya, cukup antusias mengikuti pembelajaran daring jika dilihat dari animo persentase sebesar 90 persen.
Secara keseluruhan, mengajar melalui tatap muka langsung memiliki kelebihan dibanding mengajar daring. “Mengajar secara tatap muka, dapat mengidentifikasi secara langsung siswa yang sudah paham tentang materi,” terangnya. Pada belajar daring, lanjutnya, siswa harus memiliki akses internet yang cukup dan harus tepat waktu saat join aplikasi.
Belajar sambil Ngemil
Begini suka duka belajar di rumah juga disampaikan Daffa Arkandinov Nugroho. Dia mengatakan, ada perbedaan saat belajar di sekolah dengan belajar daring melalui aplikasi.
“Kalau belajar daring, kelebihannya kita bisa sambil tiduran atau ngemil (sebelum Ramadhan). Sedangkan kelemahannya, kita harus punya jaringan internet yang cukup,” kata siswa dari kelas VII-J tersebut.
Daffa, sapaannya, mengaku lebih suka belajar melalui tatap muka. “Karena kita dapat berinteraksi secara langsung dengan guru dan teman-teman,” ujar dia.
Tidak jauh berbeda dari Daffa, Ghaida Kamila, siswi kelas VII-J SMP Musasi mengatakan hal yang sama. “Lebih senang belajar di sekolah karena banyak teman-teman,” ungkapnya.
Dia beralasan, ada perbedaan dari kedua jenis pembelajaran tersebut. “Belajar secara tatap muka langsung, kita bisa lebih memahami materi yang disampaikan guru,” ucapnya. (*)
Penulis Sekarayu Faradi Susilo. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.