PWMU.CO – Inilah lima besar positif Covid-19 Jatim per Jumat 1 Mei 2020. Peringkat pertama Surabaya dengan 496 pasien. Disusul: Sidoarjo 110, Magetan 46, Lamongan 43, dan Kabupaten Malang 34 orang.
“Itu tadi lima besar wilayah yang pasien Positif Covid-19 nya,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (1/5/2020).
Khofifah menjelaskan, hari ini pasien positif Covid-19 Jatim menembus angka 1031 orang. Surabaya, menjadi kota paling besar ‘penyumbang’ pasien positif, meski kini sedang berlangsung pembatasan sosial bersakala besar (PSBB).
“Surabaya masih paling banyak dibandingkan dengan kota lain,” kata Khofifah. Ada penambahan 58 orang di Surabaya dari 80 pasien positif Covid-19 baru di Jawa Timur hari ini.
Rinciannya: masing-masing 1 dari Kabupaten Pasuruan, Bangkalan, Nganjuk, Kabupaten Probolinggo, Magetan, Lamongan, dan Bojonegoro. Masing-masing ada 2 dari Lumajang dan Pacitan. Lalu 3 dari Gresik, 8 dari Sidoarjo, dan 58 dari Kota Surabaya.
Dengan demikian jumlah keseluruhan pasien positif Covid-19 di Jatim menjadi 1.031. Sebab sehari sebelumnya, Kamis (30/4/20), ada 951 orang.
“Pasien PDP dari angka 3,065 naik menjadi 3.131 dan pasien ODP dari 19.304 naik menjadi 19.585,” kata mantan menteri sosial ini.
Khofifah juga menjelaskan pasien yang terkonfirmasi sembuh ada 3 yakni 1 dari Kabupaten Bangkalan dan 2 dari Kota Kediri. Sehingga total sembuh di Jatim ada 165 orang atau setara 16 persen.
Sedangkan pasien yang meninggal hari ini ada 7 yakni masing-masing 1 dari Gresik dan Lumajang dan 5 dari Surabaya. Total meninggal di Jatim ada di angka 107 atau setara 10,38 persen.
Prihatin PSBB Dilanggar
“Melihat perkembangan penyebaran Covid-19 yang kian masif maka tidak henti-hentinya kita mengimbau kewaspadaan berlapis dan patuh pad anjuran pemerintah,” kata Khofifah.
Dia juga mengungkapkan, meski PSBB sudah dikeluarkan tapai masih terlhat ada cafe yang masih buka dan kursi berderet.
“Mulai malam ini aparat akan bertindak tegas dengan membongkar kursi-kursi itu bukan hanya teguran,” tegasnya. (*)
Penulis Faishol Taselan. Editor Mohammad Nurfatoni.