PWMU.CO – Mengusung tema “Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemajuan Bangsa”, Nasyiatul Aisyiyah hadir dalam meningkatkan kegiatan dakwahnya di masyarakat melalui proses penyelenggaraan Muktamar ke-XIII yang resmi dibuka pada 26 Agustus 2016 oleh Dr. H. Haedar Nashier (Ketua PP Muhammadiyah). Muktamar tersebut berlangsung mulai tanggal 26 hingga 28 Agustus 2016 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Sebanyak 67 orang peserta Muktamar dan 585 orang penggembira dari Nasyiah Jawa Timur turut memeriahkan Muktamar ke-XIII Nasyiatul Aisyiyah kali ini. Tentunya Nasyiah Jawa Timur hadir tidak dengan tangan kosong, banyak hal yang menjadi permasalahan darurat. Terutama yang sedang menimpa perempuan dan anak di hampir seluruh wilayah Jawa Timur.
Di antara permasalahan tersebut ialah pernikahan dini, kekerasan seksual pada anak, kekerasan dalam rumah tangga, kesehatan reproduksi, penyalahgunaan minuman beralkohol dan narkoba serta permasalahan urgent lainnya. Alasan tersebutlah yang turut mendasari Nasyiah Jawa Timur berharap Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) ke depannya mampu memperjuangkan apa yang menjadi permasalahan krusial di Jawa Timur.
(Baca: Ketika Ribuan Perempuan Muda dari Penjuru Indonesia Bersatu Lawan Kejahatan Anak dan Calon Perempuan pada Musyawarah Muhammadiyah)
Harapan Nasyiah Jawa Timur juga senada dengan apa yang disampaikan oleh Dr. H. Haedar Nashir, yaitu di mana keberadaan Nasyiah diawali dengan kesadaran atas perlunya perhatian terhadap remaja putra dan putri yang terdidik akhlaknya.
“Sejarah panjang menjadi spirit dan orientasi gerakan Nasyiah dalam bergerak untuk membebaskan remaja, pada khususnya, untuk bebas dari ketertinggalan menuju jamaah yang berkemajuan. Spirit ini melekat dalam pandangan Islam yang sejak awal dibawa KH Ahmad Dahlan yang menjadikan Islam sebagai agama pembawa perubahan,” tuturnya.
Dia menyampaikan, ada berbagai problem remaja yang dihadapi saat ini. Mulai dari demoralisasi dan narkoba. Nasyiah perlu memetakan ulang realitas sosial remaja saat ini. “Saya yakin program-program NA punya fokus ke situ,” kata Haedar.
(Baca: DANA untuk Penguatan Jaringan dan Isu-isu Keperempuanan)
Dalam kesempatan yang sama, Mendikbud Prof.Muhadjir Effendy, Drs., M.AP, mengajak Nasyiah untuk proaktif mengambil bagian dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui sektor pendidikan dini dan pendidikan dasar. “80 persen anggota NA adalah insan terdidik dan berpengetahuan yang berorganisasi solid dalam pergerakan. Ini menjadi modal besar,” kata Muhadjir.
Muktamar kali ini diikuti oleh 1.000 peserta dari perwakilan Pimpinan Cabang Pimpinan Daerah dan seluruh Pimpinan Wilayah dari 24 provinsi, serta sekitar 2.500 penggembira dari seluruh Indonesia. Selain kedua tokoh Muhammadiyah tersebut, terdapat pula beberapa tokoh yang hadir dalam rangkaian acara. Di antaranya Menkes Nila Moeloek, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan artis Indonesia Desy Ratnasari yang mewakili Partai Amanat Nasional (PAN). (afni/ilmi)