PWMU.CO – MCCC ini sulap masjid jadi lumbung pangan. Sebanyak 9 masjid di Kabupaten Probolinggo siap menjadi lumbung pangan selama pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kabupaten Probolinggo Ahmad Ridho Pambudi menyampaikan pihaknya telah mendistribusikan 555 paket beras masing-masing 5 kg ke lumbung pangan masjid-masjid yang memiliki kerja sama dengan MCCC Kabupaten Probolinggo, Sabtu (2/5/2020).
“Jumlah paket beras masing-masing 5 kg yang disediakan oleh MCCC berdasarkan jumlah jamaah aktif di masing-masing masjid. Data yang dikirim oleh takmir masing-masing masjid bervariasi. Ada yang menerima 25 paket, 45 paket, 50 paket, dan terbanyak adalah 75 paket,” ungkap pria yang juga Ketua Lazismu Kabupaten Probolinggo ini.
Lumbung Pangan Berbasis Masjid
Sebelum dilakukan distribusi, lanjutnya, langkah awal yang ditempuh adalah sosialisasi lumbung pangan berbasis masjid ke takmir masjid. Sosialisasi dilakukan pada10 masjid.
“Dari 10 masjid tersebut, 9 masjid bersedia menandatangani kerja sama. Yakni Masjid Mujahiddin Paiton, Masjid Annawawi Paiton, Masjid Raisul Anwar Kotaanyar, Masjid At-Taqwa Kraksaan, Masjid Al Ikhlas Pajarakan, Masjid At-Taqwa Alassapi, Masjid At-Taqwa Sumberbulu, Masjid At-Taqwa Leces dan Masjid Aqil Al Aqil Lumbang,” rincinya.
Dalam kesepakatan tersebut, sambungnya, pihak masjid bersedia menjadi pusat ketahanan pangan jamaah dan menyiapkan ruang khusus.
“Juga melakukan pendataan dan pentasyarufan yang aman sesuai protokol kesehatan. Melakukan pelaporan dan siap disupervisi sewaktu-waktu. Yang terakhir bersedia mengalokasikan dana kas masjid sebagian atau keseluruhan untuk dana lumbung pangan,” paparnya.
Sedangkan MCCC memiliki kewajiban untuk mentasyarufkan sebagian perolehan fundrising untuk mendukung lumbung pangan masjid-masjid yang memiki kesepakatan kerja sama.
“MCCC juga menyiapkan perangkat sosialisasi dan laporan serta siap mensupervisi Lumbung Pangan Berbasis Masjid tersebut,” imbuhnya.
Subsidi Harga Beras 40 Persen
Menurut Kung Ridho, sapaan akrabnya, paket beras yang berisi 5 kg tersebut tidak diserahkan secara gratis kepada seluruh jamaah. Namun paket berisi 5 kg diganti dengan uang sebesar Rp 30.000,-.
“Bulan berikutnya uang yang terkumpul ditambah dana fundrising MCCC dan dana kas masjid dibelanjakan beras lagi dan dijual ke jamaah dengan subsidi sekitar 40 persen. Hal ini akan dilakukan sampai dampak ekonomi pandemi Covid-19 berlalu,” jelasnya.
Cara ini ditempuh, ujarnya, agar jamaah masjid tetap terjaga kelangsungan hidupnya. “Penurunan pendapatan jamaah bisa terbantu. Sekaligus menghadirkan masjid sebagai solutor persoalan jamaah,” tuturnya.
Lumbung Pangan Pasca-Pandemi
Kung Ridho berobsesi ke depan setelah pandemik Covid-19 ini berakhir, lumbung Ppangan bisa menjadi penyedia kebutuhan pokok atau sembako dengan harga murah untuk jamaah.
“Formulanya kotak amal masjid sebagian digunakan untuk mensubsidi kebutuhan pokok yang disediakan untuk jamaah sehingga bisa lebih murah daripada di pasaran,” ungkapnya.
“Pasti kotak amal akan menjadi lebih penuh karena sebagian dananya kembali ke jamaah dalam bentuk subsidi kebutuhan pokok tersebut,” tegas pria yang juga Koordinator Lazismu Balapan ini.
Taawun Antarjamaah
Ketua MCCC Cabang Paiton Sigit Prasetyo ST menyatakan tertarik dengan konsep Lumbung Pangan ini. “Langkah ini perlu diujicobakan karena memberikan secara gratis pun bukan solusi, malah kadang bisa jadi menjerumuskan,” ujar pria yang juga Ketua Takmir Masjid Mujahiddin Paiton ini.
Menurut Sigit Prasetyo beras per paket 5 kg ini bisa digratiskan kepada jamaah yang benar-benar dalam kondisi memprihatinkan. “Caranya jamaah yang mampu membayari yang tidak mampu. Dengan demikian taawun antar jamaah bisa berlangsung secara nyata,” tuturnya.
MCCC ini sulap masjid jadi Lumbung Pangan. Inspirasi dan solusi cerdas saat pandemi Covid-19. (*)
Penulis Ahmad Ridho Pambudi. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.